Rabu, 09 April 2014

Damailah Selalu Acehku


Damailah Selalu Acehku

Senin, 7 April 2014 09:07 WIB
(Sepucuk Surat dari Turki)
Oleh Azwir Nazar
INI sepucuk surat untuk tanahku, Aceh. Perih hati kami membaca di media berita tentang Aceh yang berdarah. Negeri syariat, bumi para syuhada. Di tanah yang seharusnya bersemayam keteduhan dan kedamaian. Tempat asal mula agama Islam bersemai dan mengantar sampai ke penjuru Nusantra. Bumi para Wali yang menjunjung tinggi peradaban dan memiliki sejarah gilang gemilang. Daerah modal yang istimewa menjadi otak bagi bangsa Indonesia.
Belum lagi lama masa perang berakhir. Baru sebentar usia damai kita rasakan. Setelah berpuluh-puluh tahun hidup dalam nestapa air mata. Belum pun kering luka yang menganga para korban. Tak pun sembuh trauma menakutkan. Beberapa hari ini mengapa Acehku kembali terusik. Sambil ‘menahan’ malu dan miris membaca peristiwa demi peristiwa menimpamu, Aceh. Kali ini lebih sedih karena kita rela berdarah-darah dengan saudara sendiri, para pejuang.
Surat ini saya tulis dari bumi Al-Fatih. Negeri pejuang dan penakluk yang masyhur. Pusat kekhalifahan terakhir Islam Ustmani. Bumi yang sangat menawan dan penuh peradaban. Saya mendengar banyak kisah cinta Aceh dan Turki di masa lalu. Mulai perkampungan Turki yang masih tersisa di Darut Dunya. Ada pula dokumen, arsip dan surat antara Kerajaan Ustmani dengan Kerajaan Aceh Darussalam. Sejarah mencatat bahwa sejak 1565, dua kerajaan ini sudah menjalin kerja sama.
Pengiriman 500 pasukan dan Armada perang untuk menghalau serangan Portugis di Selat Malaka menandai babak menakjubkan itu. Kapal-kapal Aceh yang sering diganggu penjajah Portugis diizinkan memakai Bendera Bintang Bulan Turki supaya aman di pelayaran dari perompak dan musuh. Armada yang dikirim Sultan Selim II ke Aceh yang dipimpin oleh Kurdoglu Hizir Resi, terdiri dari prajurit tangguh, pembuat senjata, ahli bela diri dan insinyur.
Mereka kemudian juga mengajarkan Aceh cara membuat meriam perunggu dan senjata seperti senapan putar bergagang yang telah diproduksi sendiri pada abad ke-17. Peristiwa ini menggambarkan kebesaran Kerajaan Aceh Darussalam di masa lalu. Fakta ini bisa diteliti dan didalami dalam beberapa buku seperti, The Cambridge History of Southeast Asia (Nicholas Tarling), Islam in the Indonesian Word; an Account of Institutional Formation (Azumardi Azra), A Splendid Exchange; how trade shape the word (William J. Berntein), dan lain-lain.
 Negeri dua benua
Saya juga melihat Turki lebih dekat. Bukan saja untuk melanjutkan pendidikan di negeri dua benua yang menjadi primadona dan tapak jelajah para Nabi, tapi juga seperti adik yang berkunjung ke kampung kakak tertua. Karakter orang Turki itu persis sama dengan orang Aceh. Keras kepala, binkeng, tegas, dan kasih sayang. Para penakluk, pendakwah dan keturunan “raja” semua ada di sini. Semua mengaku muslim, tapi banyak yang tidak shalat. Sekuler! Bila menonton bola, fanatiknya pun bukan main. Egois, suka berbicara keras dan kasar, penidur pagi, supir yang `gila’ melengkapi hipotesa saya bahwa Turki sama pungoe-nya dengan Aceh. Tapi orang Turki suka membantu sesama, setia dan sangat dermawan.
Sama halnya dengan Aceh kini Turki juga sedang menyongsong musim pemilu. Turki lebih awal dua mingggu di banding di tanah air. Di sini juga ada partai politik, para caleg dan kandidat yang akan bertarung dalam pemilu. Namun calon parlemennya ada professor, mantan Rektor, peneliti, pengusaha, cendikiawan, dan mereka yang memiliki pendidikan tinggi. Kita bisa bayangkan kualitas parlemen yang akan menghasilkan produk hukum untuk tatanan masyarakat nantinya. Saya juga sempat berkeliling di beberapa kota yang corak politik dan partai berkuasanya di level kota berbeda. Saya melihat banyak persamaan antara orang Aceh dan Turki.
Meski ditempa oleh berbagai konspirasi dan tekanan Barat, rakyat Turki memiliki nasionalisme yang kuat. Rasa cinta mereka kepada tanah air bisa meleburkan kepentingan kelompok. Partai politik yang berkuasa bekerja keras, meraih dan mendulang prestasi untuk kesejahteraan rakyat. Melawan korupsi dan menjunjung hukum. Pendidikan gratis, kesehatan murah dan transportasi umum yang nyaman adalah wajah Turki kini. Mereka bisa menanggalkan kepentingan pribadi dan kelompoknya yang picik dan sempit, bahu-membahu untuk membangun kebesaran Turki yang memiliki sejarah dan peradaban. Mereka menjadikan sejarah “Usmanlik” sebagai spirit untuk membangkitkan Turki secara bersama-sama.
Aceh lon sayang. Surat ini sebagai cinta kami di rantau yang jauh. Wahai negeri para pejuang dan syuhada. Tahukah engkau bahwa bangsa-bangsa lain di dunia berlomba-lomba menyebar rasa sayang dan berbagi. Saling bahu-membahu mendorong generasinya untuk hidup lebih terhormat, supaya bisa berdiri tegak dan sejajar dengan bangsa lain. Membuka akses informasi yang objektif dan transparan, menciptakan keadilan politik dan pemerataan ekonomi. Tidak saling bertikai dalam kebodohan, menyebar fitnah keji dan saling membunuh.
Apa jadinya petak-petak tanah yang selalu tumpah darah? Sudah tidak lagikah kita memiliki hati jernih dan rasa kasih sayang? Kisah sedih musibah belum pun sepenuhnya pulih, mengapa kekuasaan menggelapkan semua mata dan rela saling menghabisi?
 Menyesak kalbu
Sungguh menyesak kalbu, membaca kisahmu, Aceh. Sederetan peristiwa kekerasan, insiden penembakan, pengeroyokan, penganiayaan, penculikan, pengrusakan, dan saling menyebar kebencian di musim politik sudah mengubah wajahmu di mata dunia. Wibawamu runtuh akibat ulah mereka yang belum paham akan sejarahmu sebagai bangsa besar. Mereka lupa, politik dan partai hanya alat untuk mencapai kekuasaan. Dalam UU Pileg pun mendefinisikan kampanye politik sebagai kegiatan peserta pemilu untuk meyakinkan para pemilih dengan menawarkan visi, misi, dan program. Bukan menebar kebencian, menipu, dan saling mengancam.
Seharusnya para penguasa berperan mewujudkan demokrasi yang terkonsolidasi dan bermakna. Bukan demokrasi hokum rimba. Demokrasi yang mencerdaskan, berusaha merebut hati rakyat dengan program yang logis dan bersentuhan langsung dengan kepentingan masyarakat. Sehingga rakyat pun akan memilih dengan akal sehat. Kualitas demokrasi kita pun akan makin bagus. Saya ikut kampanye di Turki, sepulangnya banyak mendapat buku, selebaran dan banyak informasi yang bermanfaat. Berupa pendidikan politik dan pencerdasan masyarakat dalam menentukan pilihan politik.
Sebagai penutup surat ini, saya selalu berdoa dan berharap, damailah Acehku. Cukup sudah pilu panjang yang menyisa tangis dan rintihan korban konflik dan tsunami. Jangan jadikan kekuasaan sebagai candu untuk membunuh dan berbangga-bangga. Jangan menipu mereka yang bodoh. Jangan mengancam mereka yang tidak berdaya. Lihatlah semua rakyat Aceh sebagai saudaramu dengan penuh kasih sayang. Sama derajatnya, meski berbeda suku dan ras.
Sebarkanlah suara dan pesan kasih sayang wahai ulama. Sampaikan berita perdamaian wahai para khatib dan dai. Berikan rasionalisasi dan pencerdasan wahai kaum intelektual dan akademisi. Jangan diam melipat tangan melihat Aceh kita berlumuran darah. Saling menyebar terror dan menyulut perpecahan. Damailah selalu Acehku. Semoga Allah Swt memberikan kita taufik dan hidayah. Mencurahkan rahmat dan kasih sayangNya dalam memilih pemimpin yang akan membawa Aceh menuju baldatun tayyibatun warabbul ‘ghafur. Amin.
* Azwir Nazar, Kandidat Doktor Komunikasi Politik, Tuha Peut Ikatan Masyarakat Aceh Turki (IKAMAT), dan Ketua MPA PPI Indonesia Turki. Email: azwir.nazar@yahoo.com

Pemakaman Ini Mewajibkan Pelayatnya Memakai Kostum Superhero

Pemakaman Ini Mewajibkan Pelayatnya Memakai Kostum Superhero

unic29.com – Pemakaman, tiap kali kamu mendengar kata itu pasti hal-hal mistis yang terlintas di kepalamu. Ya tentu saja, karena pemakaman adalah tempat para mayat dimakamkan. Kalau ada salah satu dari keluarga atau saudara-saudara kamu, tentunya kamu berkewajiban untuk melayat ke tempat dimana salah satu keluarga atau saudara kamu yang telah meninggal dimakamkan.
Hal yang lazim dilakukan oleh pelayat adalah memakai pakaian yang rapih dan sopan. Hmmm, tapi apa jadinya ya pren kalau pelayat memakai pakaian ala superhero. Apa mereka sedang melayat ke tempat pemakaman Superman kali ya. Daripada penasaran, mendingan kamu baca artikel yang berikut ini pren.
Pemakaman Unik, Pelayat Diwajibkan Pakai Kostum Superhero
Di Inggris, terjadi sebuah pemakaman unik. Para pelayat yang hadir diminta untuk diwajibkan memakaikostum superhero. Apa ya yang sesungguhnya terjadi pada proses pemakaman ini pren?
Di antara pelayat ada Batman, Superman, Robin, Green Lantern, dan lainnya. Tidak hanya superhero lho, ada pula pelayat yang mewakili karakter kartun atau animasi serta game. Sebut saja Flinstone dan Super Mario Bross.
berbagai superhero dan tokoh kartun serta game tersebut hadir untuk melayat mendiang Gary Pattison. Ia meninggal pada 26 Agustus silam dalam sebuah kecelakaan di Leek, Inggris. Ayah satu anak ini meninggalkan seorang putri yang masih berusia 13 tahun.
Ternyata pemakaman unik ini adalah pesan terakhir almarhum. Sebelum menghembuskan nafas terakhir ia memiliki permintaan pada rekan-rekannya agar menghadiri prosesi pemakamannya dengan kostum superhero yang unik.
Gary-Pattison
Gary Pattison
Gary Pattison sendiri adalah seorang instruktur. Ia alami kecelakaan naas yang merenggut nyawanya disaat sepeda motor yang ditunggannginya mengalami tabrakan. Gary Pattison meninggalkan putri semata wayangnya, Becca yang masih sangat-sangat belia pren.
Beberapa waktu yang lalu juga ada pemakaman unik serupa yang dilangsungkan di China. Saking cintanya pada mobil Porche kesayangannya, seorang pria China lakukan ritual pemakaman mobil tersebut layaknya diterapkan pada manusia.
Selain kostum superhero, para pelayat juga diminta untuk berpidato dengan menggunakan kosa kata yang tidak biasa seperti ‘discombobulated’ atau yang bermakna ‘kebingungan’. Selamat jalan Gary Pattison.

Nah, itu tadi pemakaman unik yang pelayatnya diwajibkan memakai pakaian ala superhero. Kira-kira ada yang pakai kostum Gatot Kaca enggak ya pren?

ORANG BATAK YANG LOLOS DARI KEKEJAMAN HITLER

Orang Batak Yang Lolos Dari Kekejaman Hitler

10fc431012261c227a7947f6ad6764ad
unic29.com – Halo pren. Kali ini unic29 akan membahas artikel tentang Orang Batak Yang Lolos Dari Kekejaman Hitler. Berikut artikelnya:
Di dalam tubuh Parlindungan Lubis, tidak setetes pun mengalir darah Yahudi. Dia Batak tulen dari Mandailing. Namun kenyataannya, dia harus mendekam selama lima tahun di kamp konsentrasi NAZI , dan masih beruntung bisa keluar dari tempat penyiksaan dan pembantaian yang sadis tiada tandingannya itu. Lubis mengisahkan pengalamannya yang luar biasa itu dalam sebuah otobiografi. Sudah agak lama beredar; namun buku tersebut masih tetap aktual sampai sekarang.
Pasalnya, dialah satu-satunya orang Indonesia yang mengalami langsung hari-hari mencekam di kamp konsentrasi Nazi. Tempat pembantaian yang mengerikan itu sengaja dibangun untuk mewujudkan impian gila Hitler, yaitu memusnahkan etnis Yahudi, kaum gay, orang-orang cacat, gipsi dan Saksi Jehovah.
1
Berikut ini Anda bisa menyimak mosaik-mosaik pengalaman Pandapotan Lubis yang sungguh dramatis itu, melalui resensi buku tersebut yang ditulis oleh Koencoro: Otobiografi Parlindoengan Loebis.
LUBIS berangkat ke Negeri Belanda untuk belajar Kedokteran, setelah lulus Kandidat I di Betawi (begitu dia menuliskannya). Semasa di Betawi, ia sempat aktif di Jong Islamieten Bond dan Jong Batak, yang kemudian bersama perhimpunan mahasiswa lain (selain Jong Java) bersatu membentuk PPPI dan Indonesia Moeda.
Di Leiden, tak lama ia direkrut Perhimpoenan Indonesia. Sepeninggal Hatta cs, PI bersifat kekirian, dengan garis Stalinis yang jelas. Sempat Lubis menjadi ketua, selama 3 tahun, dan membawa PI ke arah yang tak begitu kiri. Kerjasama dengan Partai Komunis Belanda dihentikan, lalu bekerjasama dengan Partai Sosialis (SDAP).
Kemudian PD II pecah. Mei 1940, saat Jerman bergerak ke barat, Belanda menyerah nyaris tanpa perlawanan. Dan bahkan kemudian kehidupan masih tampak normal dalam pendudukan Jerman. Sebelum serangan Jerman pun, partai NSB yang pro Jerman pernah memperoleh suara cukup besar (separuh suara) dari rakyat Belanda.
Selama pendudukan Jerman ini, Lubis sempat menyelesaikan kuliah di Leiden, lalu menikah di Haarlem, menjajagi bekerja di Utrecht, dan akhirnya membuka praktek di Amsterdam. Tapi kemudian, 26 Juni 1941, dua orang reserse Belanda menjemputnya. Loebis dipenjarakan, dan kemudian dipindahkan ke Kamp Konsentrasi. (Baru pada tahun 1945, Loebis mengetahui alasan penahanannya, terrnyata Jerman sedang membuka front baru melawan Sovyet, dan para aktivis gerakan pro komunis ditakutkan menjadi partisan di belakang front). Kamp Konsentrasi yang pertama dihuni adalah Kamp Schoorl. Di sini, tawanan belum disuruh bekerja, tetapi hanya disuruh apel dan berolah raga. Kemudian seluruh isi kamp ini digabungkan ke Kamp Amersfoort. Di sini, tawanan memperoleh perkerjaan konstruksi, termasuk memasang kawat berduri. Juga mulai sering disiksa secara kejam, baik oleh orang Jerman, maupun terutama oleh orang NSB.
Lubis kemudian dipindahkan ke Kamp Buchenwald di Jerman. Di sini Lubis mulai kehilangan harapan untuk dibebaskan, kecuali perang berakhir dengan kekalahan Jerman. Ia memutuskan untuk hidup secara efisien dan tanpa hati, untuk bertahan hidup selama mungkin. Di Buchenwald, mereka membuka hutan di pegunungan berkabut, memecah batu, membuat barak, saluran air, listrik, bengkel, dll, selama 7 hari seminggu, 14 jam sehari. Tawanan sering dipukuli, bahkan hingga mati. Tawanan yang mengobrol ditembak.
Namun kemudian Lubis dipindahkan lagi, pada Oktober 1942, ke Sachsenhausen, ke instalasi pabrik pesawat perang Heinkel. Di sini situasi lebih baik. Kamp lebih difokuskan pada pekerjaan teknis, biarpun kekejaman masih berlangsung, dan menyita nyawa manusia segala bangsa di sana. Kali ini, dia ditugaskan sebagai dokter kamp, sehingga tugasnya lebih ringan. Lubis jarang mengulas tentang Yahudi. Ia beralasan bahwa barangkali para Yahudi dipisahkan, dan ditempatkan di kamp tersendiri. Atau barangkali … entahlah. Saat akhirnya pasukan sekutu berhasil masuk ke Jerman, Kamp kacau.
Para tawanan dan penjaga membentuk barisan tak teratur yang terus bergerak ke barat. Tawanan yang keluar barisan langsung ditembak di belakang kepala. Tapi banyak juga penjaga yang juga lari memisahkan diri. Mereka akhirnya berhenti di kampung Grabouw. Sempat barisan dari kamp lain bergabung. Dan akhirnya tentara Russia masuk juga ke kampung itu. Mereka resmi lepas dari tawanan. Tapi perlu waktu untuk memulihkan diri, dan mencari cara untuk lepas dari kawasan Russia, menyeberangi sungai Elbe, masuk ke kawasan Sekutu Barat, dan akhirnya kembali ke Belanda dengan kereta ke Maastricht, lalu naik mobil ke keluarganya di Amsterdam.
2
Namun, nun di timur, kemerdekaan Indonesia diproklamasikan, dan pada akhir 1945, berita itu mulai terdengar masyarakat Indonesia di Belanda. Lubis dkk langsung menyatakan diri bagian dari Republik Indonesia yang merdeka, dan kekikukan kemudian terjadi lagi. Sempat ada Kongres Pemuda Demokrat Sedunia di Cekoslovakia, dan Loebis ingin menghadiri kongres ini, atas nama Indonesia. Tentu Belanda tak memberikan pass, tetapi atas bantuan Inggris, dia bisa berangkat.
Sambutan untuk Indonesia amat meriah, membuat berang para pemuda Belanda. Lubis kembali ke Belanda menumpang tim Belgia. Pemerintah Belanda akhirnya memperbolehkan orang Indonesia kembali ke negerinya. Namun dengan status sebagai NICA. Banyak yang mengira bahwa ini adalah support yang baik, karena tidak menyadari bahwa NICA justru memusuhi Pemerintah Indonesia Merdeka. Lubis sempat menyadari, dan memberi peringatan kepada lainnya.
3
Namun saat ia bertolak pulang, ia diberi juga pangkat Mayor NICA, yang tentu ia tolak. Ia mengambil status sebagai dokter kapal, dan dalam status itu sempat menyelundupkan Dr Setia Boedi (Douwes Dekker) kembali ke Indonesia. Di Indonesia, Lubis meneruskan karir sebagai dokter, dan menolak berpolitik. Bekerja sebagai dokter di PT Timah, Belitung. Zaman kaum komunis Indonesia bangkit, Lubis difitnah dan dipensiunkan dini, karena dianggap tak mau mendukung kaum komunis. Tapi ia tetap tinggal di Belitung. Saat istrinya meninggal, baru ia pindah ke Jakarta. Lubis meninggal di ujung tahun 1994, nyaris tanpa perhatian dari bangsa kita.

Sumber
infoaneh.blogspot.com