Senin, 31 Maret 2014

umur 25 nabi dan rasul



Umur 25 Nabi -'Alaihimus Salam- Dan Letak Makam Mereka.

1. Nabi Adam ‘Alaihis Salam

Umur : 1000 tahun
Makam : India, menurut satu pendapat ada di Makkah, dan menurut pendapat lain ada di Baitul Maqdis

2. Nabi Idris ‘Alaihis Salam

Umur : 865 tahun
Makam : (tidak ada informasi)

3. Nabi Nuh ‘Alaihis Salam

Umur : 950 tahun
Makam : Masjid Kufah, , menurut satu pendapat ada di al-Jabal al-Ahmar (Gunung Merah), dan menurut pendapat lain ada di dalam al-Masjid al-Haram Makkah.

4. Nabi Hud ‘Alaihis Salam

Umur : 464 tahun
Makam : di Timurnya Hadharamaut, Yaman.

5. Nabi Shalih ‘Alaihis Salam

Umur : Tidak ada kitab yang menjelaskan masa hidupnya.
Makam : di Hadharamaut

6. Nabi Luth ‘Alaihis Salam

Umur : Tidak ada kitab yang menjelaskan masa hidupnya.
Makam : Shou’ar

7. Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam

Umur : 200 tahun

Kelahiran : Lahir pada 1273 tahun setelah peristiwa banjir dan topan pada masa Nabi Nuh ‘Alaihis Salam.
Makam : di kota al-Khalil (Palestina), dimakamkan bersama Sarah (isteri pertamanya).

8. Isma’il ‘Alaihis Salam

Umur : 137 tahun
Makam : dimakamkan di samping Ibunda (yakni Hajar) di Makkah (di sekitar Ka’bah dekat Maqam Ibrahim)

9. Nabi Ishaq ‘Alaihis Salam

Umur : 180 tahun
Makam : dimakamkan bersama Ayahanda (yakni Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam) di kota al-Khalil (Palestina).

10. Nabi Ya’qub ‘Alaihis Salam

Umur : 137 tahun

Wafat : di Mesir
Makam : untuk memenuhi wasiatnya, oleh sang putra (Nabi Yusuf ‘Alaihis Salam), jenazahnya dipindah dimakamkan ke kota al-Khalil (Palestina)

11. Nabi Yusuf ‘Alaihis Salam

Umur : 110 tahun

Wafat : di Mesir
Makam : oleh saudara-saudaranya (untuk memenuhi wasiatnya) jenazahnya kemudian dipindah dimakamkan di Nablus (Palestina)

12. Nabi Syu’ab ‘Alaihis Salam

Umur : Tidak ada kitab yang menjelaskan masa hidupnya.
Makam : di desa Hathin dekat kota Thabariyah (Syria)

13. Nabi Ayyub ‘Alaihis Salam

Umur : 93 tahun
Makam : di desa Syaikh Sa’d (dekat kota Damasykus) Syria.

14. Nabi Dzul Kifli ‘Alaihis Salam

Umur : (tidak ada informasi)

Lahir : di Mesir
Makam : wafat di daerah gunung Thursina, menurut salah satu pendapat di samping Ayahanda di salah satu kota di Syam.

15. Nabi Yunus ‘Alaihis Salam

Umur : Tidak ada kitab yang menjelaskan masa hidupnya.
Makam : tidak ada informasi sama sekali tentang letak makamnya.

16. Nabi Musa ‘Alaihis Salam

Umur : 120 tahun
Makam : wafat di daerah gunung Thursina dan di makamkan di sana.

17. Nabi Harun ‘Alaihis Salam

Umur : 122 tahun
Makam : wafat di daerah gunung Thursina dan di makamkan di sana.

18. Nabi Ilyas ‘Alaihis Salam

Umur : Tidak ada kitab yang menjelaskan masa hidupnya.

Lahir : dilahirkan setelah masuknya Bani Isra’il ke Palestina.
Makam : menurut satu pendapat ada di Ba’labak (Lebanon). (Tapi menurut satu pendapat, beliau belum wafat sampai sekarang –penerjemah)

19. Nabi Ilyasa’ ‘Alaihis Salam
Umur : Tidak ada kitab yang menjelaskan tempat tinggalnya dan daerah yang dituju setelah kaumnya ingkar di kota Banyas.

20. Nabi Dawud ‘Alaihis Salam

Umur : 100 tahun
Kerajaan : bertahan sampai 40 tahun

21. Nabi Sulaiman ‘Alaihis Salam
Kerajaan : beliau mewarisi kerajaan Ayahanda (yakni Nabi Dawud ‘Alaihis Salam) ketika umur 12 tahun, kerajaannya bertahan sampai 40 tahun.

22. Nabi Zakariya ‘Alaihis Salam
Wafat : beliau dibunuh dengan cara digergaji oleh orang yang telah menyembelih sang putra (Nabi Yahya ‘Alaihis Salam)

23. Nabi Yahya ‘Alaihis Salam

Umur : Tidak ada kitab yang menjelaskan masa hidupnya.

Lahir : pada tahun yang sama dengan tahun kelahiran Nabi ’Isa al-Masih ‘Alaihis Salam.

Wafat : ketika beliau sedang di Mihrab, disembelih oleh sesorang yang disuruh oleh seorang wanita jahat dari pihak raja yang zhalim.
Makam : kepalanya dimakamkan di Masjid al-Jami’ al-Amawi (Damasykus-Syria)

24. Nabi ’Isa al-Masih ‘Alaihis Salam
Umur : 33 tahun di bumi, kemudian Allah mengangkatnya ke langit setelah tiga tahun diangkat menjadi Nabi. Dituturkan, bahwa Ibunda (yakni Maryam) hidup 6 tahun setelah ’Isa al-Masih ‘Alaihis Salam diangkat ke langit. Maryam wafat dalam umur 53 tahun.

25. Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam

Lahir : di Makkah tahun 570 M.

Wafat : umur 63 tahun

Makam : di rumah ’Aisyah di Masjid Nabawi Madinah dan dimakamkan di sana.

TOKOH TOKOH MANAJEMEN






1. Robert Owen (1771 -1858)

Robert Owen adalah orang yang menentang praktek-praktek memperkerjakan anak-anak usia 5 atau 6 tahun dan standar kerja 13 jam per hari. Tersentuh dengan kondisi kerja yang amat menyedihkan itu, beliau mengajukan adanya perbaikan temadap kondisi kerja ini.

Pada tahun-tahun awal revolusi industri, ketika para pekerja dianggap instrumen yang tidak berdaya, Owen melihat rneningkatkan kondisi kerja di pabrik, rnenaikkan usia minimum kerja bagi anak-anak, mengurangi jam kerja karyawan, menyediakan makanan bagi karyawan pabrik, mendirikan toko-toko untuk menjual keperluan hidup karyawan dengan harga yang layak, dan berusaha memperbaiki lingkungan hidup tempat karyawan tinggal, dengan membangun rumah-rumah dan membuat jalan, sehingga lingkungan hidup dan pabrik rnenjadi menarik. Sebab itu, beliau disebut “Bapak Personal Manajemen Modem”. Selain itu, Owen lebih banyak memperhatikan pekerja, karena menurutnya, investasi yang penting bagi manajer adalah sumber daya manusia. Selain mengenai perbaikan kondisi kerja, beliau juga rnembuat prosedur untuk meningkatkan produktivitas, seperti prosedur penilaian kerja dan bersaing juga secara terbuka.

2. Charles Babbage (1792 -1871)

Charles Babbage adalah seorang guru besar matematika yang tertarik pada usaha penilaian efisiensi pada operasional suatu pabrik, dengan menerapkan prinsip-prinsip ilmiah agar terwujud peningkatan produktivitas dan penurunan biaya. Beliau pertarna kali mengusulkan adanya pembagian kerja berdasarkan spesialisasi pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan tertentu, sehingga pekerjaan dibuat rutin dan lebih mudah dapat dikendalikan dengan alat kalkulator. Babbage merupakan penemu kalkulator mekanis pada tahun 1822, yang disebut “rnesin penambah dan pengurang (Difference Machine)”, Prinsip-prinsip dasamya digunakan pada mesin-mesin hitung hampir seabad kemudian. Pada tahun 1833 beliau menyusun sebuah Mesin analitis (Analysical Machine), yaitu sebuah komputer otomatis dan merupakan dasar komputer modern, sehingga beliau sering dinamakan Bapak Komputer”.

Tulisannya dituangkan dalam bukunya yang berjudul “On the Economy Of Machinery and Manufactures” (1832). Beliau juga tertarik pada prinsip efisiensi dalam pembagian tugas dan perkembangan prinsip-prinsip ilmiah, untuk menentukan seorang manajer harus memakai fasilitas, bahan, dan tenaga kerja supaya rnendapatkan hasil yang sebaik-baiknya. Disamping itu Babbage sangat memperhatikan faktor manusia, dia menyarankan sebaiknya ada semacam sistem pembagian keuntungan antara pekerja dan pemilik pabrik, sehingga para pekerja memperoleh bagian keuntungan pabrik, apabila mereka ikut menyumbang dalam peningkatan produktivitas. Beliau menyarankan para pekerja selayaknya menerirna pembayaran tetap atas dasar sifat pekerjaan mereka, ditambahkan dengan pembagian keuntungan, dan bonus untuk setiap saran yang mereka berikan dalam peningkatkan produktivitas.

3. Frederick W. Taylor (1856 -1915)

Frederick W. Taylor dikenal dengan manajemen ilmiahnya dalam upaya meningkatkan produktivitas. Gerakannya yang terkenal adalah gerakan efisiensi kerja. Taylor membuat prinsip-prinsip yang menjadi intinya manajemen ilmiah yang terkenal dengan rencana pengupahan yang menghasilkan turunnya biaya dan meningkatkan produktivitas, mutu,

pendapatan pekerjaan dan semangat kerja karyawan. Adapun filsafat Taylor memiliki 4 prinsip yang ditetapkan yaitu :

1. Pengembangan manajemen ilmiah secara benar.

2. Pekerjaan diseleksi secara ilmiah dengan rnenempatkan pekerjaan yang cocok untuk satu pekerjaan.

3. Adanya pendidikan dan pengambangan ilmiah dari para pekerja.

4. Kerjasama yang baik antara manajernen dengan pekerja.

Dalam menerapkan ke-empat prinsip ini, beliau menganjurkan perlunya revolusi mental di kalangan manajer dan pekerja. Adapun prinsip-prinsip dasar menurut Taylor mendekati ilmiah adalah :

1. Adanya ilmu pengetahuan yang menggantikan cara kerja yang asal-asalan.

2. Adanya hubungan waktu dan gerak kelompok.

3. Adanya kerja sarna sesama pekerja, dan bukan bekerja secara individual.

4. Bekerja untuk hasil yang maksimal.

5. Mengembangkan seluruh karyawan hingga taraf yang setinggi-tingginya, untuk tingkat kesejahteraan maksimum para kaayawan itu sendiri dan perusahaan. Buku-buku Taylor yang terkenal adalah “Shop management (1930)”, Principles Of Scientific Management (1911)”, dan “Testimory Before Special House Comittee (1912)”. Dan pada tahun 1947, ketiga buku tersebut digabungkan dalam 1 (satu) buku dengan judul “Scientific Management.

4. HenryL Gant (1861 -1919)

Sumbangan Henay L. Grant yang terkenal adalah sistem bonus harian dan bonus ekstra untuk para mandor. Beliau juga memperkenalkan sistem “Charting” yang terkenal dengan “Gant Chart”. Ia menekankan pentingnya mengembangkan minat hubungan timbal balik antara manajernen dan para karyawan, yaitu kerja sarna yang harmonis. Henry beranggapan bahwa unsur manusia sangat penting sehingga menggarisbawahi pentingnya mengajarkan, mengembangkan pengertian tentang sistem pada pihak karyawan dan manajemen, serta perlunya penghargaan dalam segala masalah manajemen.

Metodenya yang terkenal adalah rnetode grafis dalam menggambarkan rencana-rencana dan memungkinkan adanya pengendalian manajerial yang lebih baik. Dengan rnenekankan pentingnya waktu maupun biaya dalam merencanakan dan rnengendalikan pekerjaan. Hal ini yang menghasilkan terciptanya “Gantt Chart” yang terkenal tersebut. Teknik ini pelopor teknikteknik modern seperti PERT (Program Evaluation and Review Techique).

5. The Gilbreths (Frank B. Gilbreth : 1868 -1924 dan Lilian Gilbreth : 1878 -1972)

Suami istri ini selain rnempelajari masalah gerak dan kelelahan, juga tertarik dengan usaha membantu pekerja menampilkan potensinya secara penuh sebagai makhluk manusia. Setiap langkah yang dapat rnenghasilkan gerak dapat mengurangi kelelahan. Mereka juga terkenaI dengan tiga peran dari setiap pekerja yaitu sebagai pelaku, pelajar dan pelatihan yang senantiasa mencari kesempatan baru, atau terkenal dengan konsep “three position plan of promotion”. Banyak manfaat dan jasa yang diberikan oleh manajemen ilmiah, namun satu hal penting dilupakan oleh manajemen ini, yaitu kebutuhan sosial manusia dalam berkelompok, karena terlalu mengutamakan keuntungan dan kebutuhan ekonomis dan fisik perusahaan dan pekerjaan. Aliran ini melupakan kepuasan pekerjaan pekerja sebagai manusia biasa.

Perhatian Lilian Gilbreth tertuju pada aspek manusia dari kerja dan perhatian suamianya pada efisiensi -yaitu usaha untuk menemukan cara satu-satunya yang terbaik dalam melaksanakan tugas tertentu. Dalam menerapkan prinsip-prinsip manajemen ilmiah, harus memandang para pekerja dan mengertikepribadian serta kebutuhan mereka. Ketidakpuasan di antara pekerja karena kurang adanya perhatian dari pihak manajemen terhadap pekerja.







6. Henry Fayol (1841 -1925)

Henry Fayol mengarang buku “General and Industrial management”. Pada tahun 1916, dengan sebutan teori manajemen klasik yang sangat memperhatikan produktivitas pabrik dan pekerja, disamping memperhatikan manajemen bagi satu organisasi yang kompleks, sehingga beliau menampilkan satu metode ajaran manajemen yang lebih utuh dalam bentuk cetak biru. Fayol berkeyakinan keberhasilan para manajer tidak hanya ditentukan oleh mutu pribadinya, tetapi karena adanya penggunaan metode manajemen yang tepat. Sumbangan terbesar dari Fayol berupa pandangannya tentang manajemen yang bukanlah semata kecerdasan pribadi, tetapi lebih merupakan satu keterampilan yang dapat diajarkan dari dipahami prinsip-prinsip pokok dan teori umumnya yang telah dirumuskan. Fayol membagi kegiatan dan operasi perusahaan ke dalam 6 macam kegiatan :

a. Teknis (produksi) yaitu berusaha menghasilkan dan membuat barangbarang produksi.

b. Dagang (Beli, Jual, Pertukaran) dengan tara mengadakan pembelian bahan mentah dan menjual hasil produksi.

c. Keuangan (pencarian dan penggunaan optimum atas modal) berusaha mendapatkan dan menggunakan modal.

d. Keamanan (perlindungan harga milik dan manusia) berupa melindungi pekerja dan barang-barang kekayaan perusahaan.

e. Akuntansi dengan adanya pencatatan dan pembukuan biaya, utang, keuntungan dan neraca, serta berbagai data statistik.

f. Manajerial yang terdiri dari 5 fungsi :

1) Perencanaan (planning) berupa penentuan langkah-langkah yang memungkinkan organisasi mencapai tujuan-tujuannya.

2) Pengorganisasian dan (organizing), dalam arti mobilisasi bahan materiil dan sumber daya manusia guna melaksanakan rencana.

3) Memerintah (Commanding) dengan memberi arahan kepada karyawan agar dapat menunaikan tugas pekerjaan mereka

4) Pengkoordinasian (Coordinating) dengan memastikan sumber-sumber daya dan kegiatan organisasi berlangsung secara harmonis dalam mencapai tujuannya.

5) Pengendalian (Controlling) dengan memantau rencana untuk membuktikan apakah rencana itu sudah dilaskanakan sebagaimana mestinya.

Selain hal-hal pokok diatas, masih ada beberapa ajaran Fayol lainnya yaitu :

1. Keterampilan yang dibutuhkan oleh manajer tergantung kepada tempat pada tingkatan organisasi, yang rendah lebih membutuhkan keterampilan dan kemampuan teknis dibandingkan dengan keterampilan manajerial pada manajer tingkat atas.

2. Kemampuan dan ketrampilan manajemen harus diajarkan dan dipelajari, sehingga tidak mungkin hanya diperoleh melalui praktek, timbul tenggelam sepertl orang belajar menyelam tanpa guru.

3. Kernampuan dan keterampilan manajemen dapat diterapkan pada segala bentuk dan jenis organisasi, seperti rumah tangga, pemerintah, partai, industri dan lainlain.

4. Prinsip-prinsip manajemen lebih baik daripada hukum manajemen, karena hukum bersifat kaku, sedang prinsip bersifat lebih luwes, sehingga dapat disesuaikan pada keadaan yang dihadapi.

5. Ada 14 macam prinsip manajemen dari Fayol, yaitu :

a. Pembagian kerja (Division of labor), yaitu sernakin mengkhusus manusia dalam pekerjaannya, semakin efisien kerjanya, seperti terdapat pada ban berjalan.

b. Otoritas dan tanggung jawab (Authority and Responsibility) diperoleh melalui perintah dan untuk dapat memberi perintah haruslah dengan wewenang formil. Walaupun demikian wewenang pribadi dapat mernaksa kepatuhan orang lain.

c. Disiplin (discipline), dalam arti kepatuhan anggota organisasi terhadap aturan dan kesempatan. Kepemimpinan yang baik berperan penting bagi kepatuhan ini dan juga kesepakatan yang ad ii, seperti penghargaan terhadap prestasi serta penerapan sangsi hukum secara adil terhadap yang menyimpang.

d. Kesatuan komando (Unity of commad), yang berarti setiap karyawan hanya menerima perintah kerja dari satu orang dan apabila perintah itu datangnya dari dua orang atasan atau lebih akan timbul pertentangan perintah dan kerancuan wewenang yang harus dipatuhi.

e. Kesatuan pengarahan (unity of Direction), dalam arti sekelompok kegiatan yang mempunyai tujuan yang sarna yang harus dipimpin oleh seorang manajer dengan satu rencana kerja.

f. Menomorduakan kepentingan perorangan terhadap terhadap kepentingan umum (Subordination of Individual interest to general interes), yaitu kepentingan perorangan dikalahkan terhadap kepentingan organisasi sebagai satu keseluruhan.

g. Renumerasi Personil (Renumeration of personnel), dalam arti imbalan yang adil bagi karyawan dan pengusaha.

h. Sentralsiasi (Centralisation), dalam arti bahwa tanggung jawab akhir terletak pada atasan dengan tetap memberi wewenang memutuskan kepada bawahan sesuai kebutuhan, sehingga kemungkinan adanya desentralisasi.

i. Rantai Skalar (Scalar Chain), dalam arti adanya garis kewenangan yang tersusun dari tingkat atas sampai ke tingkat terendah seperti tergambar pada bagan organisasi.

j. Tata-tertib (Order), dalam arti terbitnya penempatan barang dan orang pada tempat dan waktu yang tepat.

k. Keadilan (Equity), yaitu adanya sikap persaudaraan keadilan para manajer terhadap bawahannya.

l. Stabilitas masa jabatan (Stability of Penure of Personal) dalam arti tidak banyak pergantian karyawan yang ke luar masuk organisasi.

m. Inisiatif (Initiative), dengan memberi kebebasan kepada bawahan untuk berprakarsa dalam menyelesaikan pekerjaannya walaupun akan terjadi kesalahan-kesalahan.

n. Semangat Korps (Esprit de Corps), dalam arti meningkatkan semangat berkelompok dan bersatu dengan lebih banyak menggunakan komunikasi langsung daripada komunikasi formal dan tertulis.

Banyak kritik yang dilemparkan kepada teori organisasi dan peranannya terhadap prilaku manajer yang efektif. Juga keyakinannya bahwa prinsip-prinsip manajemen itu dapat diajarkan dan dipelajari. Kritik terhadap teori salah satu datang dari Henry Mintzberg yang menyatakan bahwa teori ini hanya sesuai untuk organisasi masa lampau yang lebih stabil dengan lingkungan yang lebih mudah diramalkan. Teori ini juga terlalu berpegang kepada kewenangan formil dan sering antara satu prinsip tidak sejalan dengan prinsip lainnya, seperti antara prinsip “Division of Labor” dengan “Unity of Command”.

7. Mary Parker Folett (1868-1933)

Mari percaya bahwa adanya hubungan yang harmonis antara karyawan dan manajemen brdasar persamaan tujuan, namun tidak sepenuhnya benar untuk memisahkan atasan sebagai pemberi perintah dengan bawahan sebagai penerima perintah. Beliau menganjurkan kedudukan kepemimpinan dalam organisasi, bukan hanya karena kekuasaan yang bersumber dari kewenangan formil, tapi haruslah berasal dari pada pengetahuan dan keahliannya sebagai

manajer.

8. Oliver Sheldon (1894 -1951)

Filsafat rnanajemen yang pertama kali ditulis dalam bukunya pada tahun 1923, yang menekankan tentang adanya tanggung jawab sosial dalam dunia , usaha, sehingga etika sarna pentingnya dengan ekonomi alam manajemen, dalam arti melakukan pelayanan barang dan jasa yang tepat dengan harga yang wajar kepada masyarakat. Manajemen juga harus memperlakukan pekerja dengan adil dan jujur. Beliau menggabungkan nilai-nilai efisiensi manajemen ilmiah dengan etika pelayanan kepada masyarakat. Ada 3 prinsip dari Oliver, yaitu :

a. Kebijakan, keadaan dan metoda industri haruslah sejalan dengan kesejahteraan masyarakat.

b. Manajemen seharusnyalah mampu menafsirkan sangsi moral tertinggi masyarakat sebagai keseluruhan yang memberi makna praktis terhadap gagasan keadilan sosial yang diterima tanpa prasangka oleh masyarakat.

c. Manajemen dapat mengambil prakarsa guna meningkatkan standar etika yang umum dan konsep keadilan sosial.

9. ChesterL. Barnard (1886 -1961)

Berdasarkan kesukaannya dalam bacaan-bacaan sosiologi dan filsafat, kemudian Bernard merumuskan berbagai teori tentang kehidupan organsasi. Menurut dia rnanusia itu masuk organisasi karena ingin mencapai tujuan pribadinya melalui pencapaian tujuan organisasi yang tak mungkin dapat dicapainya sendiri. Chester L. Bernard beasumsi bahwa perusahaan akan berjalan efisien dan hidup terus, apabila dapat menyeimbangkan antara pencapaian tujuan dan kebutuhan individu. Beliau juga menyatakan peranan organisasi informal sangat menentukan suksesnya suatu tujuan perusahaan.

Bukunya yang terkenal berjudul “The Functions of the Executive” (1983). Yang menulis tentang rnanajer berdasarkan suatu pendekatan sistem sosial, untuk mengerti dan menganalisis fungsi-fungsi eksekutif. Ia juga memperhatikan tugas-tugas utama eksekutif dalam kegiatan beroperasi perusahaan. Adapun tugas eksekutif adalah memelihara suatu sistem usaha kerja sarna dalam organisasi formal. Ada beberapa alasan dalam logika analisisnya hila dilihat dalam langkah-langkah yang disajikan pada bukunya sebagai berikut :

1. Adanya pembatasan fisis dan biologis terhadap setiap individu membuat mereka bekerjasama dalam kelompok ; meskipun ada pembatasanpembatasan dasar bersifat fisis dan biologis, adanya kerja sarna membuat batasan psikologis dan sosial yang ada pada setiap individu inilah yang mernainkan peran dalam mendorong kerjasama.

2. Adapun tindakan kerjasama mendorong terbentuknya sistem kerjasama beberapa unsur-unsur fisis, biologis, kepribadian, dan sosial (Barnard mencontohkan kelas dalam kuliah sebagai suatu sistem kerjasama, yang terdiri dari unsur-unsur seperti ruangan, bangku, papan tuns, manusia sebagai makhluk hidup, pribadi-pribadi, pertukaran pendapat, dan sebagainya). Adanya kelanjutan kerjasama biasanya tergantung pada efektivitas (apakah tujuan kerjasama itu tercapai ?) dan efisiensi (apakah tujuan itu dapat dicapai dengan ketidakpuasan dan pengorbanan yang seminimum mungkin dari pihak anggota yang bekerjasama ?).

3. Setiap sistem kerjasama dibagi ke dalam dua bagian yaitu : “Organisasi”, yang merupakan interaksi-insteraksi dari individu yang berada di dalam sistem itu, dan “unsur-unsur lainnya”.

4. Organisasi dapat dibagi ke dalam dua jenis, pertama : organiasi “formal”, yaitu kumpulan interkasi sosial yang memang dikoordinasikan dan mempunyai tujuan bersama. Kedua adalah organisasi “informal”, yaitu interaksi-interaksi sosial tanpa tujuan bersama dan tidak dikoordinasikan secara sengaja.

5. Organisasi formal dapat berlangsung hanya bila orang-orang yang didalamnya (a) dapat saling berkomunikasi, (b) mau memberi sumbangan pikiran kepada kegiatan kelompok, dan (c) memiliki kesadaran mempunyai tujuan umum.

6. Setiap organisasi formal harus memiliki unsur-unsur : (a) sistem fungsionalisasi sehingga orang-orang dapat berspesialisasi dengan dibentuknya departementasi : (b) adanya sistem perangsang yang efektif dan efisien yang akan mendorong setiap orang menyumbang ke pikirannya kepada kegiatan kelompok; (c) sistem kekuasaan (“otoritasf’) yang menyebabkan setiap anggota kelompok menerima keputusankeputusan para eksekutif : dan (d) sistem pengambilan keputusan yang logis sehingga tujuan dapat tercapai dengan baik.

7. Adapun tugas eksekutif dalam organisasi formal adalah : (a) menjaga hubungan komunikasi organisasi melalui suatu skema organisasi, ditambahkan dengan adanya bawahan yang setia, bertanggung jawab, dan mampu bekerja, serta satu organisasi informal” yang baik; (b) membuat perlindungan terhadap pekerjaan pokok dari individu –individu di dalam organisasi; dan (c) adanya perumusan dan penentuan tujuan perusahaan.

8. Fungsi-fungsi eksekutif mernasuki proses melalui pekerjaan eksekutif dalam mengintegrasikan keseluruhannya dan dalam menemukan keseimbangan di antara kekuatan-kekuatan dan kejadian-kejadian yang berlawanan.

9. Untuk mengefektifkan eksekutif, adanya suatu tata kepemimpinan yang mempunyai tanggung jawab tinggi; sebagaimana telah dinyatakannya bahwa Kerjasamalah, dan bukan kepemimpinan, yang rnembuat proses kreatif; tetapi kepemimpinan merupakan suatu kekuatan yang sangat diperlukan.

10. William Edwards Deming

William Edwards Deming (14 Oktober 1900 – 20 Desember 1993) adalah seorang profesor, penulis, statistikawan, dosen, dan konsultan.Deming secara luas dihargai karena meningkatkan kapasitas produksi di Amerika Serikat selama Perang Dingin , meskipun ia mungkin paling dikenal untuk karyanya di Jepang .

Sejak tahun 1950 dan seterusny a ia mengajar manajemen puncak bagaimana memperbaiki desain (dan layanan), kualitas produk, pengujian dan penjualan (y ang terakhir melalui pasar global) melalui berbagai cara, termasuk penerapan metode statistik. Deming memberikan kontribusi yang signifikan untuk kemudian reputasi’s Jepang untuk inovasi produk berkualitas tinggi dan kekuatan ekonomi. Ia dianggap sebagai telah memiliki dampak yang lebih pada Jepang manufaktur dan bisnis daripada individu lain bukan dari warisan Jepang. Meskipun dianggap sesuatu pahlawan di Jepang, dia baru mulai mendapat pengakuan luas di Amerika Serikat pada saat kematiannya.

Deming menganjurkan bahwa semua manajer harus memiliki apa yang disebut Sistem Pengetahuan yang sangat besar, yang terdiri dari empat bagian:

1. Apresiasi suatu sistem: memahami keseluruhan proses y ang melibatkan pemasok, produsen, dan pelanggan (atau penerima) barang dan jasa (dijelaskan di bawah);

2. Pengetahuan v ariasi: kisaran dan meny ebabkan v ariasi dalam kualitas, dan penggunaan sampling statistik dalam pengukuran;

3. Teori pengetahuan: konsep menjelaskan pengetahuan dan batas-batas dari apa y ang dapat diketahui (lihat juga: epistemologi );

4. Pengetahuan psikologi: konsep alam manusia.

Deming menjelaskan, “Orang tidak perlu menjadi unggulan di setiap bagian atau di keempat bagian dalam rangka memahami dan menerapkannya. Ke-14 poin untuk manajemen dalam industri, pendidikan, dan pemerintah mengikuti secara alami sebagai penerapan pengetahuan di luar, untuk transformasi dari gaya kini manajemen Barat kesalah satu optimasi. “

Segmen berbagai sistem pengetahuan y ang mendalam y ang diusulkan di sini tidak dapat dipisahkan Mereka berinteraksi satu sama lain. Dengan demikian, pengetahuan psikologi tidak lengkap tanpa pengetahuan variasi.

Seorang manajer orang perlu memahami bahwa semua orang berbeda Ini bukan orang peringkat. Diaperlu memahami bahwa kinerja sebagian besar ada yang diatur oleh sistem yang ia bekerja, tanggung jawab manajemen.

Penghargaan sistem melibatkan pemahaman bagaimana interaksi (yaitu, umpan balik) antara unsurunsur sistem dapat mengakibatkan pembatasan internal yang memaksa sistem untuk berperilaku sebagai organisme tunggal y ang secara otomatis mencari suatu kondisi mapan. Ini adalah kondisi mapan yang menentukan output dari sistem dan bukan pada elemen indiv idu. Jadi, struktur organisasi daripada karyawan, sendirian, yang memegang kunci untuk meningkatkan mutu produksi.

Pengetahuan v ariasi melibatkan pemahaman bahwa segala sesuatu diukur terdiri dari kedua variasi normal karena fleksibilitas sistem dan dari sebab khusus y ang menciptakan cacat. Kualitas berarti mengakui perbedaan untuk menghilangkan sebab khusus sementara mengontrol variasi normal. Deming mengajarkan bahwa membuat perubahan dalam merespon variasi normal hany a akan membuat sistem melakukan lebih buruk. Memahami variasi termasuk kepastian matematis bahwa variasi biasanya akan terjadi dalam waktu enam standar deviasi mean.

Sistem dari Pengetahuan y ang sangat besar merupakan dasar untuk aplikasi y ang terkenal Deming 14 Poin untuk Manajemen, dijelaskan di bawah ini. Deming menawarkan empat belas prinsip kunci untuk manajemen untuk mengubah efektivitas bisnis. 14 poin Deming:

1 . Membuat tujuan menuju peningkatan produk dan lay anan, dengan tujuan untuk menjadi kompetitif dan bertahan dalam bisnis, dan untuk meny ediakan lapangan kerja.

2. Mengadopsi filosofi baru. Kita berada dalam usia ekonomi baru. Manajemen Barat harus membangkitkan tantangan tersebut, harus belajar tanggung jawab mereka, dan mengambil kepemimpinan untuk perubahan.

3. Hentikan ketergantungan pada inspeksi untuk mencapai kualitas. Menghilangkan kebutuhan untuk pemeriksaan besar dengan membangun kualitas ke dalam produk di tempat pertama.

4. Akhiri praktek pemberian bisnis atas dasar harga. Sebalikny a, meminimalkan total biaya bergerak kearah pemasok tunggal untuk setiap satu item, pada hubungan jangka panjang kesetiaan dan kepercayaan.

5. Meningkatkan terus-menerus dan selamany a sistem produksi dan pelay anan, untuk meningkatkan kualitas dan produktiv itas, dan dengan demikian biay a terus menurun.

6. Lembaga pelatihan pada pekerjaan.

7 . Lembaga kepemimpinan . Tujuan pengawasan harus membantu orang dan mesin-mesin dan gadget untuk melakukan pekerjaan y ang lebih baik. Pengawasan manajemen membutuhkan perbaikan, serta pengawasan pekerja produksi.

8. Hilangkan rasa takut, sehingga setiap orang dapat bekerja secara efektif bagi perusahaan.

9. Meruntuhkan penghalang antara departemen. Orang-orang dalam penelitian, desain, penjualan, dan produksi harus bekerja sebagai sebuah tim, untuk meramalkan masalah produksi dan digunakan y ang mungkin dihadapi dengan produk atau jasa.

10.Hilangkan slogan-slogan, desakan, dan target untuk angkatan kerja meminta tanpa cacat dan tingkat produktiv itas baru. Nasihat seperti itu hany a menciptakan hubungan permusuhan, sebagai sebagian besar penyebab rendahnya kualitas dan produktivitas rendah milik sistem dan dengan demikian berada di luar kuasa tenaga kerja.

11.a.Hilangkan bekerja standar (kuota) di lantai pabrik. Pengganti kepemimpinan.b. Hilangkan manajemen dengan objektif. Hilangkan manajemen dengan angka, numerik tujuan. Substitute leadership. Pengganti kepemimpinan.

12.a.Hapus hambatan y ang merampok hak pekerja per jam untuk kebanggaan pengerjaan. Tanggung jawab pengawas harus diubah dari angka y ang jelas terhadap kualitas. b. Menghapus hambatan dan rekay asa hak mereka untuk kebanggaan pengerjaan. Ini berarti, antara lain, penghapusan atau jasa penilaian tahunan dan manajemen dengan tujuan

13.Lembaga program pendidikan y ang kuat dan self-perbaikan.

14.Masukkan semua orang di perusahaan untuk bekerja untuk mencapai transformasi. Transformasi adalah tugas semua orang. Pelatihan besar-besaran diperlukan untuk menanamkan keberanian untuk memutuskan hubungan dengan tradisi.

11. Warren Buffett

Buffet selalu berprinsip bahwa market adalah pelay an kita bukan tuan bagi kita (investor). Ia juga menambahkan, sosok Buffett adalah fenomena baru dalam dunia inv estasi

sekarang ini, ia telah memadukan kemampuan berfikir, matematika dan keterampilan dirinya.

Perjalanan pertualangan memutar uangnya, berawal saat mendirikan sebuah perusahaan tekstil kecil, dan meny ulapnya menjadi sebuah konglomerat dunia yang paling dihormati. Kisah hidupnya ini sering dinilai sebagai sebuah dongeng ajaib y ang dipadukan dengan kejeniusan dan karakter. Ketika berusia 77 tahun ini telah meny andang sebagai orang terkaya, menggeser orang terkay a sebelumnya Bill Gates yang telah meny andangnya selama 8 tahun berturut-turut.

Dikatakan oleh Miles, bahwa Buffett orang yang mampu membedakan antara karakter dan reputasi, serta menggunakanny a dalam berinvestasi. Melalui bendera Berkshire Hathaway Inc, Buffett juga memiliki anak usaha bisnis y ang beragam, mulai dari properti, asuransi dan reasuransi, perlengkapan dan energi, keuangan, manufaktur, hingga jasa dan ritel.

Salah satu anak usahany a y ang menjadi satu dari empat perusahaan asuransi terbesar di A S, dan satu dari dua perusahaan reasuransi terbesar didunia adalah GEICO. Buffett juga memiliki International Dairy Queen y ang merupakan pemegang lisensi dan pelay anan di lebih dari 6.000 outlet y ang menawarkan Dairy Treats and Food. Bahkan induk usaha (Berkshire Hathawa y Inc) y ang dimilikinya tersebut berhasil membukukan Compounded A nnual Gain (1 965-2007 ) sebesar 21 ,1 % berbanding 10,3% y ang dimiliki oleh indeks S&P 500 di AS.

Buffet sangat konsisten dengan portofolio inv estasiny a, ia memiliki komposisi investasi 30% di asuransi, 10% di energi, dan 60% di manufaktur serta jasa dan ritel. Ia juga pernah mengalami kegagalan, pernah merugi ketika berinv estasi pada sebuah maskapai yang membuatny a kehilangan uang hingga ratusan ribu bahkan jutaan dolar. Namun sebagai investor ulung Buffet tidak melihat itu sebagai aksi yang salah, namun ia memandangnya sebagai jalan y ang berbeda.

Dan Buffet di tahun 2008 sukses menjadi orang terkaya versi majalah Forbes dengan harta US$ 62miliar, sekaligus mengalahkan cadangan devisa Indonesia y ang per akhir Juli hanya mencapai US$ 60,56 miliar. Pria kelahiran Nebraska, 30 Agustus 1930 itu sukses mendepak sahabatny a, Bill Gates yang sudah bertahun-tahun menduduki tahta sebagai orang terkaya di dunia.

12. Philip Kotler

Philip Kotler adalah salah satu guru marketing yang banyak berjasa dalam pengembangan ilmu marketing di dunia. Sampai saat ini, Kotler telah bany ak memberikan kontribusi y ang sangat signifikan di dunia marketing. Bany ak buku y ang telah ditulis dan memberikan pemikiran baru di dunia marketing. Mulai dari tex tbook, sampai buku-buku praktis telah bany ak ditulis. Sehingga para akademisi dan praktisi bisnis menjadikan ide-ide Kotler sebagai peganganny a. Tidak heran bila Kotler menjadi salah satu pemikir y ang berpengaruh di dunia bisnis.

Kotler berhasil dinobatkan oleh Financial Time, media harian internasional bergengsi di dunia, sebagai “Most Influential Business Writer or Management Guru”, dibelakang Jack Welch, Bill Gates, dan Peter Drucker. A da cerita menarik bila kita coba melihat kebelakang proses perjalanan hidup Kotler hingga akhirny a menjadi guru marketing dunia. Terny ata, sebelum menjadi guru marketing, Kotler adalah seorang ekonom y ang cukup bany ak meny umbangkan pemikiranny a di jurnal-jurnal ekonomi.

Proses pendidikan y ang ditekuniny a pun selalu seputar ilmu ekonomi. Gelar Masterny a didapat dari Univ ersity of Chicago, sedangkan gelar PhD dari MIT. Keduany a dalam bidang ekonomi. Dengan maksud memperkuat day a analisis ilmu ekonominy a, Kolter kemudian melanjutkan studi post-doctoral-ny a di

Harv ard Univ erserty dalam bidang matematika dan di Univ ersity of Chicago dalam bidang ilmu pengetahuan perilaku (behav iour science).

Kesuksesan Kotler sebagai ilmuwan memang tidak diragukan. Hal ini terlihat dari berbagai peghargaan sebagai doktor kehormatan dari berbagai univ ersitas terkenal di dunia, diantarany a Stockholm Univ ersity , Univ ersity of Zurich, A thens Univ ersity of Economics and Business, DePaul Univ ersity , the Cracow School of Buisness and Economics, Groupe H.E.C. di Paris, the Univ ersity of Economics and Buisness A dminsitration di V ienna.

Menarikny a, guru marketing y ang lahir 7 Agustus 1931 di Chicago, Amerika, sering merasa kurang puas terhadap penjelasan-penjelasan yang ada dalam ilmu ekonomi. Kotler merasa bahwa ilmu ekonomi terlalu meny ederhanakan pasar dalam konteks yang sebenarnya. Ilmu ekonomi bany ak fokus ke harga dalam kaitannya dengan permintaan dan penawaran. Padahal peran dari iklan, tenaga penjualan, dan saluran penjualan dalam menciptakan permintaan sangatlah besar.

Akhirnya, Kotler pun berkesimpulan bahwa marketing adalah bagian dari ekonomi dan mempercaya ilmu ekonomi untuk menghasilkan ilmu ekonomi modern. Perjalanan hidup Kotler yang menarik tidak hanya di bidang ilmu saja, dari ekonomi ke marketing. Tetapi juga perjalanan panjangnya dalam memberikan pemikiran-pemikiran barunya dari dunia akademis ke dalam dunia praktis.

Selain menjadi guru besar ilmu marketing di Kellog School of Managment, kotler juga banyak membantu perusahaan-perusahaan besar dunia dalam lingkup strategi dan perencanaan marketing, marketing organisasi, dan internasional marketing. IBM, General Electric, A T&T, Honey well, Bank of America dan Merck adalah beberapa perusahaan yang pernah mendapatkan insprasi dari Kotler.

Perjalanan hidup lainnya yang cukup menarik adalah, ketertarikan Kotler untuk berkontribusi lebih luas ke banyak negara di luar Amerika dan Eropa, yaitu Asia. Hal ini dibuktikannya dengan banyak memberikan seminar, pengajaran, dan menulis buku bersama dengan para akademisi dan praktisi bisnis di Asia. Kotler juga banyak menganalisis kasus-kasus perusahaan dan isdustri di Asia.

Misalnya saja buku “Rethinking Marketing” yang mencoba untuk menawarkan pemikiran baru ilmu marketing. Buku ini ditulis bersama ahli-ahli marketing Asia seperti Hooei Dan Huan, Sandra Liu, dan Hermawan Kartajaya. Selain itu ada juga buku “Repositioning Asia” dan “A ttracting Investor” yang berusaha menganalisis kasus dan strategi bisnis perusahaan-perusahaan di Asia.

Intensitas keterlibatan Kotler dalam pengembangan dunia marketing di A sia memang tidak setengahsetengah. Hal ini dibuktikan Kotler dengan mendirikan Philip Kotler Center for ASEAN Marketing y ang diresmikan pada November 2005 lalu di kantor sekertariat ASEAN. Philip Kotler Center y ang bertempat di MarkPlus Institute of Marketing (MIM), Jakarta, merupakan organisasi nirlaba yang sengaja didirikan bagi pengembangan ilmu marketing di negara-negara ASEAN.

Melihat perjalanan hidup Kotler y ang sarat kontribusi terhadap dunia marketing, meny ebabkan banyak institusi y ang mempersiapkan diri untuk memberikan penghargaan kepada Kotler pada saat berulang tahun. Seperti misalnya Kellogg School of Mangement yang mengadakan acara Kotler’s Day dengan tujuan mengundang seluruh kolega Kotler untuk memberi apresiasi di hari ulang tahunnya. Tidak ketinggalan, Philip Kotler Center yang bertempat di kampus MIM Jakarta juga mengadakan Kotler’s Day dengan tema Revisiting Kotler’s Influence to the Marketing World. Acara ini akan diisi beberapa praktisi bisnis dan akademisi dari perguruan tinggi terkenal di Indonesia seperti Jacky Mussry dari MarkPlus&Co, Budhi Sugarda dari Univ ersitas Indonesia, Danie Prakosa dari Indonesian Business Links, dan Y .W. Junardy dari Indonesian Marketing A ssociation.

Perjuangan dan perjalanan Philip Kotler baik sebagai ilmuwan maupun praktisi bisnis y ang banyak berkontribusi di dunia marketing tidaklah sia-sia. Hal ini bisa terlihat dari sangat banyaknya penghargaan dan apresiasi dari semua kalangan terhadap usaha Kotler selama ini. Kotler pun berhasil menjadi salah satu pemikir y ang cukup berpengaruh di dunia bisnis, khususnya dunia marketing.

13. Michael Eugene Porter

Michael Eugene Porter (lahir 1947 ) adalah Profesor Universitas di Harvard Business School, dalam bidang manajemen dan ekonomi. Dia adalah pendiri organisasi nirlaba y ang disebut Initiative for a Competitive Inner City dan salah satu pendiri dari The Monitor Group.

Tujuan dari kegiatan akademik Porter berfokus tentang bagaimana sebuah perusahaan atau suatu daerah dapat membangun keunggulan kompetitif dan mengembangkan strategi kompetitif. Dia juga merupakan Fellow Member of the Strategic Management Society .

Porter lulus dari Universitas Princeton pada 1969, kontribusinya yang terkenal yaitu Porter’s Five Forces Analysis (Analisa Five Forces Porter).

SWOT Analysis adalah suatu analisa yang dilakukan sebelum bisnis merancang sebuah strategic plan. Salah satu tools yang digunakan untuk membuat SWOT Analysis diantaranya adalah Porter Five Forces analysis, yang memberikan gambaran mengenai bagaimana posisi bisnis kita di dalam suatu industri.

Analisa Porter’s Five Forces memberikan gambaran yang powerful mengenai bagaimana tingkat persaingan dari suatu industri, baik itu dari sisi supply chain(supplier dan pelanggan) serta pasar (pemain baru dan substitusi). Keempat dari forces (dorongan) ini memberikan kontribusi terhadap competitive rivalryatau tingkat persaingan dalam industri.

The threat of a substitute product

The threat of the entry of new competitors

The bargaining power of customers

The bargaining power of suppliers

The intensity of com petitive rivalry

Analisa Five Forces Porter ini digunakan pada lev el industri, dan dapat diaplikasikan pada segala macam industri. Pengertian industri disini adalah serangkaian bisnis yang menawarkan produk/jasa yang sejenis. Seandainya satu perusahaan bergerak di berbagai macam industri, maka ia tidak bisa hanya membuat satu analisis saja. Analisa ini perlu dibuat pada masing-masing industri dimana ia bergerak.

Porter juga mengulas subyek lainny a antara lain:

1 . Strategic groups (also called strategic sets)

2. Value chain

3. The generic strategies of cost leadership, product differentiation, and focus

4. The market positioning strategies of variety based, needs based, and access based market positions.

5. Porter’s clusters of competence for regional economic development



14. Peter Drucker

Dia maha guru semua guru manajemen. Peter Druker. Dialah yang pertama mendefinisikan seni manajemen yang efektif. Pengaruh kepionirannya pada gagasan dan praktek manajemen yang ada dewasa ini belum tertandingi di seluruh dunia.

Peter Druker dilahirkan tahun 1909 di Vienna. Meskipun dia hidup di Amerika selama lebih dari 60 tahun, namun pengaruh dan kenangan Eropa Tengah pada umumny a, dan V ienna pada khususny a, masih kuat. Meskipun aksen Jermany a masih kental, Druker adalah pembicara Bahasa Inggris dengan kejernihan dan kepasihan y ang mengagumkan. Logikany a tanpa cela dan selalu mampu mengingatkan fakta, angka dan lelucon segar. Minat yang tinggi terhadap ilmu pengetahuan membuatny a dikenal seorang y ang multi disiplin dan pemikir humaniter. Berbagai tulisan dan buku-buku ia tulis selalu menarik minat

untuk dibaca. Minatnya terhadap peristiwa aktual dan angka-angka, secara alami menjadikannya seorang wartawan keuangan. Inilah modal ia melahirkan pemikiran tentang manajemen disusul dengan gelar doktor yang diraihnya di Frankfurt. Susul menyusul buku-buku manajemen ekonomi ia relis, selalu mendapat sambutan hangat dari pembaca. Sebagai seorang penulis, tulisanny a mudah dipahami, sebagai seorang pembicara yang fasih ia sangat disenangi pendengarnya.

Apa pemikiran yang monumental dari pemikir manajemen satu ini? Druker mengajarkan struktur desentralisasi. Ini didapatkan dari studi kasus di General Motors. Ia meny ebutkan, kantor pusat harus menahan diri untuk tidak mengatur suatu div isi bagaimana melakukan pekerjaanya. Drucker berkomentar: Apa yang baik bagi Amerika adalah baik pula bagi General Motors (1 953).

Beberapa gagasan yang baik untuk jadi tindakan dikemukakan Drucker setiap waktu. Misalnya, luangkan waktu sebanyak yang diperlukan dalam membuat keputusan yang mempengaruhi orang banyak. Kemudian memastikan semua orang memahami mengenai apa sebenarnya bisnis y ang dilakukan. Dan jangan pernah tinggalkan untuk mempelajari apa yang terjadi di luar bisnis dan diantara pelanggan maupun non pelanggan. Pemikiran Druker tidak jauh dari manajemen berdasarkan sasaran. Desentralisasi dan delegasi. Mengelola pekerjaan pengetahuan. Menggunakan fokus pelanggan. Melakukan manajemen waktu. Mengembangkan kekuatan inovasi.

Pada akhirny a, visi dan tanggung jawab moral y ang mendefinisikan seorang manajer, ungkap Peter Drucker. Sayangnya, realitas pada banyak tempat dan badan usaha, trik individualitas sering kali merasuk dan membusukkan keadaan. Karena ambisi pribadi telah mengaduk diri dalam kepentingan bisnis. Menyaru bagai hantu.

Dia adalah sebagian dari kontribusi ia dibuat untuk manajemen (Dunia tahu dia ang paling besar dari manajemen pemikir abad terakhir, Jack Welch, mantan ketua dari General Electric Co).

15. Adam Smith (1723-1790)

Tokoh terkemuka di bidang teori pembangunan ekonomi, Adam Sm ith, lahir di kota Kirkcaldy , Skotlandia, tahun 1723. Waktu remaja dia belajar di Univ ersitas Ox ford, dan dari tahun 1751 sampai 1764 dia menjadi mahaguru di Univ ersitas Glasgow. Selama di situlah dia menerbitkan buku pertamanya, Theory of Moral Sentiments, y ang mengangkat diriny a ke tengah-tengah masy arakat intelektual. Tetapi, puncak kemasy huranny a terutama terletak pada buku kary a besarny a A n Inquiry Into the Nature and Causes of The Wealth of Nations, y ang terbit tahun 1 7 7 6. Buku ini segera sukses dan merebut pasar, dan sisa hidup Smith menikmati kemasy huran dan penghargaan berkat karya itu. Dia mati juga di Kirkcaldy tahun 1 7 90. Tak seorang anak pun dia puny a, lagi pula tak pernah kawin.

Adam Smith bukanlah orang pertama y ang mengabdikan diri pada teori ekonomi, dan bany ak gagasangagasannya yang terkenal bukanlah asli keluar dari kepalanya. Tetapi, dialah orang pertama yang mempersembahkan teori ekonomi y ang sistematik dan mudah dicerna y ang cukup tepat sebagai dasar bertolak buat kemajuan bidang itu di masa depan. A tas dasar alasan itu, lay aklah dianggap bahwa The Wealth of Nations merupakan pangkal tolak dari penelitian modern politik ekonomi.

Salah satu hasil besar y ang disuguhkan buku ini adalah karena ia meluruskan dan menghalau pelbagai anggapan y ang jadi anutan orang sebelumny a. Smith adu pendapat dan menentang teori lama ekonomi perdagangan y ang menekankan arti penting perluny a negara puny a persediaan batangan emas dalam jumlah besar. Begitu pula, bukuny a menolak pandangan para phy siokrat y ang mengatakan bahwa tanah merupakan sumber utama dari nilai. Sebalikny a Smith menekankan arti pokok y ang paling penting adalah tenaga kerja. Smith dengan gigih menekankan bahwa peningkatan produksi dapat dicapai lewat pembagian kerja dan dia meny erang habis semua peraturan pemerintah y ang usang dan campur tanganny a berikut hambatan-hambatan y ang menghalangi perkembangan dan perluasan industri.

Ide sentral The Wealth of Nations adalah pasar bebas y ang bergerak menurut mekanisme pasar y ang dianggapny a secara otomatis bisa memprodusir macam dan jumlah barang y ang paling disenangi dan diperlukan masy arakat konsumen. Misalny a, persediaan barang y ang justru disenangi merosot, dengan sendiriny a harga akan naik dan kenaikan harga ini akan mendatangkan untung bany ak bagi siapa saja y ang memproduksiny a. Karena untung bany ak, pabrik-pabrik lain tergerak untuk memproduksi juga. A kibat dari kenaikan produksi tidak bisa tidak akan meny ingkirkan keadaan kekurangan barang. Lagi pula, kenaikan suplai dalam kaitan dengan kompetisi antar pelbagai perusahaan akan cenderung menurunkan harga komoditi pada tingkat harga y ang normal, misalny a ongkos produksinya. Tak ada pihak mana pun y ang membantu meleny apkan kelangkaan, tetapi kelangkaan itu akan teratasi dengan sendirinya. Tiap orang, kata Smith cenderung mencari keuntungan untuk diriny a, tetapi dia dituntun oleh tangan gaib untuk mencapai tujuan akhir y ang bukan menjadi bagian keinginanny a. Dengan jalan mengejar kepentingan diriny a sendiri dia sering memajukan masy arakat lebih efektif dibanding bilamana dia betulbetul bermaksud memajukannya (The Wealth of Nations, Bab IV , pasal II).

Beberapa orang peroleh kesan bahwa A dam Smith tak lain dari seorang y ang cuma menari menurut bunyi gendang demi kepentingan ekonomi. Pendapat ini tidaklah benar. Dia berulang kali dan dengan kata-kata keras, mengecam habis praktek-praktek monopoli ekonomi dan menginginkan penghapusanny a. Dan Smith bukanny a orang naiv e dalam hubungan ekonomi praktek. Ini bisa dibaca dari pengamatanny a y ang khas dalam buku The Wealth of Nations: Orang dalam dunia dagang barang yang sama jarang bisa ketemu bersama, tetapi pembicaraan akan berakhir pada pembentukan komplotan yang bertentangan dengan rakyat, atau dalam bentuk lain menaikkan harga.

Begitu sempurnanya Adam Smith mengorganisir dan mengedepankan sistem pemikiran ekonominy a, sehingga hany a dalam jangka waktu beberapa puluh tahun saja mazhab-mazhab ekonomi sebelumny a tersisihkan. Ny atany a, semua pokok-pokok pikiran mereka y ang bagus telah digabungkan dengan sistem Smith, sementara Smith dengan sistematis mengungkapkan kekurangan-kekurangan mereka y ang ada. Pengganti Smith termasuk ekonom-ekonom kenamaan seperti Thomas Malthus dan Dav id Ricardo, mengembangkan dan meny empurnakan sistemny a (tanpa mengubah garis-garis pokokny a) menjadi struktur y ang kini digolongkan kedalam kategori ekonomi klasik. Sampai pada suatu tingkat penting tertentu, bahkan teori ekonomi Karl Marx (meski bukan teori politikny a) dapat dianggap sebagai kelanjutan dari teori ekonomi klasik.

Dalam buku The Wealth of Nations, Smith sebagian menggunakan pandangan-pandangan Malthus tentang kelebihan penduduk. Tetapi, jika Ricardo dan Karl Marx keduany a bersikeras bahwa tekanan penduduk akan mencegah upah naik melampaui batas keperluan (apa yang disebut hukum baja upah), Smith menegaskan bahwa kondisi kenaikan produksi upah dapat dinaikkan. Amatlah jelas, kejadiankejadian-membuktikan bahwa Smith benar dalam segi ini, sedangkan Ricardo dan Marx meleset.

Tak ada sangkut-pautny a dengan ketetapan pandangan Smith atau pengaruhny a terhadap para teoritikus ekonomi y ang datang belakangan, yang terpenting adalah pengaruhnya terhadap perundangundangan serta politik yang diambil pemerintah. The Wealth of Nations ditulis dengan keulungan y ang tinggi serta kejernihan pandangan y ang tak bertolok banding dan terbaca amat luas. Argumen Smith menghadapi campur tangan pemerintah dalam bidang bisnis dan dunia perdagangan dan demi rendahnya harga serta perekonomian bebas, telah mempengaruhi secara pasti terhadap garis kebijaksanaan pemerintah di seseluruh abad ke-1 9. Sesungguhny a, pengaruhnya dalam hal itu masih tetap terasa hingga sekarang.

Sejak teori ekonomi berkembang pesat sesudah masa Smith, dan beberapa gagasannya tergeser olehpendapat-pendapat lain, sangatlah mudah mengecilkan makna penting Adam Smith. Mesti begitu, fakta menunjukkan, dialah pemula dan pendiri tokoh ekonomi sebagai suatu studi yang sistematis,dan dia sesungguhnya tokoh terkemuka dalam sejarah pemikiran manusia.

Minggu, 30 Maret 2014

tokoh tokoh manajemen dunia

PEMBAHASAN
TOKOH TOKOH MANAJEMEN


A. Aliran Klasik


1. Robert Owen (1771 – 1858)




Robert Owen (lahir di Newton, Powys,Montgomeryshire, Wales, 14 Mei 1771 – meninggal 17 November1858 pada umur 87 tahun) adalah pemikir utama sosialisme utopis, dia adalah seorang pelaku bisnis yang sukses yang menyumbangkan banyak laba dari bisnisnya demi peningkatan hidup karyawannya. Dia dianggap sebagai "Bapak" gerakan koperasi.
Pada awal tahun 1800-an, Robert Owen memperkenalkan teori tentang manajemen personalia. Robert Owen menitikberatkan pentingnya penggunaan faktor produksi mesin dan faktor produksi tenaga kerja. Teorinya menyatakan bahwa bilamana diadakan perawatan pada mesin akan memberikan keuntungan pada perusahaan, demikian pula pada tenaga kerja bila diberikan perhatian berupa kompensasi, asuransi kesehatan, tunjangan dan lainnya oleh pimpinan perusahaan akan memberikan keuntungan pada perusahaan.
Owen meningkatkan kondisi kerja di pabrik, menaikkan usia minimum kerja bagi anak-anak, mengurangi jam kerja karyawan, menyediakan makanan bagi karyawan pabrik, mendirikan toko-toko untuk menjual keperluan hidup karyawan dengan harga layak dan berusaha memperbaiki lingkungan hidup tempat karyawan tinggal.
Selanjutnya dikatakan bahwa kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan dipengaruhi oleh situasi ekstern dan intern dari pekerjaan.


2. Charles Babbage (1792 – 1871)


Kelahiran Babbage masih diperdebatkan, tetapi dia kemungkinan besar lahir di 44 Row Crosby, Walworth Road, London, Inggris. Sebuah plakat biru di persimpangan Larcom Street dan Jalan Walworth. Tanggal lahir diberikan dalam obituari di The Times 26 Desember 1792. Namun setelah muncul berita kematian, keponakan menulis untuk mengatakan bahwa Charles Babbage lahir satu tahun sebelumnnya
Charles Babbage mengemukakan bahwa aplikasi prinsip-prinsip ilmiah pada proses kerja akan menaikkan produktivitas dari tenaga kerja dan menurunkan biaya, karena pekerjaan-pekerjaan dilakukan secara efektif dan efisien. Perhatiannya diarahkan dalam hal pembagian kerja (division of labour) yang memiliki beberapa keunggulan, yaitu : waktu yang diperlukan untuk belajar dari pengalaman-pengalaman yang baru, harus ada spesialisasi dalam pekerjaan (karena banyak waktu yang terbuang bila seseorang berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain dan orang tersebut harus menyesuaikan kembali pada pekerjaan barunya sehingga menghambat kemajuan dan ketrampilan pekerja), kecakapan dan keahlian seseorang bertambah karena seseorang pekerja bekerja terus-menerus dalam tugasnya, adanya perhatian pada pekerjaannya sehingga dapat meresapi alat-alatnya karena perhatiannya pada itu-itu saja.
Beliau juga tertarik pada prinsip efisiensi dalam pembagian tugas dan perkembangan prinsip-prinsip ilmiah, untuk menentukan seorang manajer harus memakai fasilitas, bahan, dan tenaga kerja supaya rnendapatkan hasil yang sebaik-baiknya. Disamping itu Babbage sangat memperhatikan faktor manusia, dia menyarankan sebaiknya ada semacam sistem pembagian keuntungan antara pekerja dan pemilik pabrik, sehingga para pekerja memperoleh bagian keuntungan pabrik, apabila mereka ikut menyumbang dalam peningkatan produktivitas.


3. Frederick Winslow Taylor (1856 - 1915)



Frederick Winslow Taylor (lahir 20 Maret 1856 – meninggal 21 Maret 1915) adalah seorang insinyur mekanik asalAmerika Serikat yang terkenal atas usahanya meningkatkan efesiensi industri. Ia dikenal sebagai "bapak manajemen ilmiah" dan pemimpin intelektual dari Gerakan Efesiensi.
Frederick Winslow Taylor memperkenalkan teoriscientific management, teori manajemen yang menganalisis dan mensintesis alur kerja dengan tujuan meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Taylor percaya bahwa keputusan berdasarkan tradisi dan aturan-aturan praktis harus diganti dengan prosedur yang tepat, yang dikembangkan setelah mempelajari kinerja individu ditempat kerja. Taylor mengemukakan empat prinsip Scientific Management, yaitu :
a. Menghilangkan sistem coba-coba dan menerapkan metode-metode ilmu pengetahuan sisetiap unsur-unsur kegiatan.
b. Memilih pekerjaan terbaik untuk setiap tugas tertentu, selanjutnya memberikan latihan dan pendidikan kepada pekerja.
c. Setiap petugas harus menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan di dalam menjalankan tugas
d. Harus menjalin kerja sama yang baik antara pemimpin dengan pekerja.
Dalam menerapkan ke-empat prinsip ini, beliau menganjurkan perlunya revolusi mental di kalangan manajer dan pekerja. Adapun prinsip-prinsip dasar menurut Taylor mendekati ilmiah adalah :
a. Adanya ilmu pengetahuan yang menggantikan cara kerja yang asal-asalan.
b. Adanya hubungan waktu dan gerak kelompok.
c. Adanya kerja sarna sesama pekerja, dan bukan bekerja secara individual.
d. Bekerja untuk hasil yang maksimal.
e. Mengembangkan seluruh karyawan hingga taraf yang setinggi-tingginya, untuk tingkat kesejahteraan maksimum para kaayawan itu sendiri dan perusahaan.
Taylor mengatakan bahwa scientific managementmerupakan tugas setiap manajer untuk mengetahui hal yang terbaik (best of the best) melalui penganalisaan, observasi dan percobaan-percobaan. Observasi yang dilakukannya antara lain : time and motion study, organisasi fungsional dan the taylor differential rate system.
4. Henry Laurance Gantt (1861 - 1919)



Henry Laurence Gantt (1861-23 November 1919 diCalvert Country, Amerika) adalah seorang konsultan manajemenberlatarbelakang insinyur mekanik yang menciptakan peta Gantt (Gantt Chart) terkena. Sumbangan Henry L. Grant yang terkenal adalah sistem bonus harian dan bonus ekstra untuk para mandor. Beliau juga memperkenalkan sistem Charting yang terkenal denganGant Chart.
Ia menekankan pentingnya mengembangkan minat hubungan timbal balik antara manajernen dan para karyawan, yaitu kerja sarna yang harmonis. Henry beranggapan bahwa unsur manusia sangat penting sehingga menggarisbawahi pentingnya mengajarkan, mengembangkan pengertian tentang sistem pada pihak karyawan dan manajemen, serta perlunya penghargaan dalam segala masalah manajemen. Metodenya yang terkenal adalah rnetode grafis dalam menggambarkan rencana-rencana dan memungkinkan adanya pengendalian manajerial yang lebih baik. Dengan rnenekankan pentingnya waktu maupun biaya dalam merencanakan dan rnengendalikan pekerjaan. Hal ini yang menghasilkan terciptanyaGantt Chart yang terkenal tersebut. Teknik ini pelopor teknik-teknik modern seperti PERT (Program Evaluation and Review Techique).


5. Frank Bunker Gilbreth dan Lilian Gilbreth (1868-1924 dan 1878-1972)



Frank Bunker Gilbreth (7 Juli 1868-14 Juni 1924) adalah penganjur manajemen ilmiah dan perintis studi gerak dan waktu. Ia juga terkenal sebagai bapak dan tokoh sentral dalam novelCheaper by the DozenLillian Moller Gilbreth, BA, MA, PhD (24 Mei 18782 Januari 1972) adalah salah seorang wanita ilmuwanAmerika Serikat yang pertama kali menyandang gelar doktor (Ph.D).
Suami istri ini selain rnempelajari masalah gerak dan kelelahan, juga tertarik dengan usaha membantu pekerja menampilkan potensinya secara penuh sebagai makhluk manusia. Setiap langkah yang dapat rnenghasilkan gerak dapat mengurangi kelelahan. Mereka juga terkenal dengan tiga peran dari setiap pekerja yaitu sebagai pelaku, pelajar dan pelatihan yang senantiasa mencari kesempatan baru, atau terkenal dengan konsep "three position plan of promotion". Banyak manfaat dan jasa yang diberikan oleh manajemen ilmiah, namun satu hal penting dilupakan oleh manajemen ini, yaitu kebutuhan sosial manusia dalam berkelompok, karena terlalu mengutamakan keuntungan dan kebutuhan ekonomis dan fisik perusahaan dan pekerjaan. Aliran ini melupakan kepuasan pekerjaan pekerja sebagai manusia biasa.
Perhatian Lilian Gilbreth tertuju pada aspek manusia dari kerja dan perhatian suamianya pada efisiensi yaitu usaha untuk menemukan cara satu-satunya yang terbaik dalam melaksanakan tugas tertentu. Dalam menerapkan prinsip-prinsip manajemen ilmiah, harus memandang para pekerja dan mengerti kepribadian serta kebutuhan mereka. Ketidakpuasan di antara pekerja karena kurang adanya perhatian dari pihak manajemen terhadap pekerja.


6. Harrington Emerson (1853 – 1931

Harrington Emerson Columbus (26 Maret 1864 - 15 Desember 1945) adalah ke-48 Gubernur Maryland di Amerika Serikat 1916-1920. Menjabat sebagai Pengawas Keuangan Maryland 1912-1916. Jangkanya sebagai gubernur berakhir 14 Januari 1920, dan dia kembali ke praktik hukumnya. Dia tetap aktif di politik, tetapi tidak berhasil dalam pemilihan hakim Circuit Yudisial tahun 1926, dan gagal dalam pemilihan untuk Distrik Kongres Pertama Maryland
Prinsip pokoknya adalah tentang tujuan, dimana dari hasil penelitiannya menunjukkan kebenaran prinsip yaitu bahwa uang akan lebih berhasil bila mengetahui tujuan penggunaannya. Bukti dari pendapat Emerson yaitu adanya istilah Management by Objective(MBO). Dikemukakan 12 prinsip efisiensi untuk mengatasi pemborosan dan ketidak-efisienan, yaitu :
a. Clearly defined ideals
b. Common sense
c. Competent causal
d. Dicipline
e. The fair deal
f. Reliable
g. Give an order, planning and schedulling
h. Schedule, standard working and time
i. Standard condition
j. Standard operation
k. Written standard practice instruction
l. Efficiency reward



7. Henry Fayol (1841 – 1925)



Henri Fayol ( Istanbul , 29 Juli 1841 - Paris , 19 November 1925) adalah seorang Perancis insinyur pertambangandan direktur tambang yang mengembangkan teori umum dariadministrasi bisnis. Dia dan rekan-rekannya mengembangkan teori ini secara terpisah dari manajemen ilmiah. Dia adalah salah satu kontributor yang paling berpengaruh untuk konsep modernmanajemen.
Fayol mengatakan bahwa teori dan teknik administrasi merupakan dasar pengelolaan organisasi yang kompleks. Peranan Fayol dapat disejajarkan dengan Taylor, dua tokoh ini mengemukakan hal yang sama bahwa ada prinsip-prinsi manajemen tertentu yang harus disejajarkan dan dipelajari oleh para manajer dan karyawan. Tapi kedua tokoh tersebut berbeda dalam titik perhatiannya, dimana Fayol menitik beratkan pada manajer tingkat bawah, sedangkan Taylor menitikberatkan pada manajer tingkat menengah dan atas.
Fayol membagi kegiatan dan operasi perusahaan ke dalam 6 macam :
a. Teknik produksi dan manufakturing produk
b. Komersial
c. Keuangan
d. Keamanan
e. Akuntansi
f. Manajerial
Ø Perencanaan (Planning)
Ø Pengorganisasian dan (Organizing
Ø Memerintah (Commanding)
Ø Pengkoordinasian (Coordinating)
Ø Pengendalian (Controlling)


8. James D. Mooney



James D. Mooney, insinyur dan eksekutif perusahaan, lahir di Cleveland, Ohio di 18 Februari, 1884James D Mooney mengartikan organisasi sebagai kelompok orang yang terdiri dua atau lebih orang untuk mencapai tujuan tertentu. Ada empat unsur yang harus diperhatikan dalam organisasi yaitu : koordinasi, prinsip hierarki, prinsip fungsional dan prinsip staf.
Mooney mengartikan organisasi sebagai kelompok orang yang terdiri atas dua atau lebih orang untuk mencapai tujuan tertentu. Ada empat unsur yang harus diperhatikan dalam organisasi yaitu : koordinasi, prinsip hierarki, prinsip fungsional dan prinsip staf.
a. Koordinasi, syarat adanya koordinasi meliputi wewenang, saling melayani, doktrin (perumusan tujuan) dan disiplin.
b. Prinsip hierarki, proses hirarki mempunyai prinsip, prospek dan pengaruh sendiri yang tercermin dari kepemimpinan, delegasi dan definisi fungsional.
c. Prinsip fungsional, adanya fungsionalisme tugas yang berbeda.
d. Prinsip staf, kejelasan perbedaan antara staff dan lini


9. Max Webber (1864 – 1920)




Karl Emil Maximilian Weber (lahir di Erfurt, Jerman,21 April 1864 – meninggal di München, Jerman, 14 Juni 1920 pada umur 56 tahun). Dia adalah anak tertua dari tujuh bersaudara dariMax Weber Sr , seorang kaya dan terkemuka PNS dan anggota dariPartai Liberal Nasional , dan istrinya Helene FallensteinDia adalah seorang ahli ekonomi politik dan sosiolog dari Jerman yang dianggap sebagai salah satu pendiri ilmu sosiologi dan administrasi negara modern
Menurut pandangannya peradaban barat ditandai oleh kecenderungan orang Eropa untuk menyukai organisasi, rasionalisasi dan birokrasi baik dalam bidang pemerintahan, politik praktis maupunlembaga swadaya masyarakat.
Max Weber mengembangkan teori Manajemen Birokrasi. Ia menekankan pada kebutuhan akan penetapan hierarki yang sempurna ditentukan oleh penetapan peraturan dan garis wewenang yang jelas.
Pemikiran Weber sangat dipengaruhi oleh idealisme Jermandan khususnya oleh neo-Kantianisme , yang ia telah terpapar melaluiHeinrich Ricky , rekan profesor di Universitas Freiburg. Terutama penting untuk bekerja Weber adalah keyakinan neo-Kantian bahwa realitas pada dasarnya kacau dan dimengerti, dengan semua pesanan yang rasional yang berasal dari cara di mana pikiran manusia memusatkan perhatiannya pada aspek-aspek tertentu dari realitas dan mengatur persepsi yang dihasilkan.


10. Mary parker Follet (1868 – 1933)





Mary Parker Follett (lahir di Massachusetts, Amerika Serikat, 3 September 1868 – meninggal di Boston, 18 Desember1933 pada umur 65 tahun) merupakan seorang pekerja sosial dan philosopi socialMary Parker Follet adalah salah satu dari dua guru besar manajemen wanita pada hari-hari awal teori manajemen klasik.
Dia mengakui sifat holistik komunitas dan maju gagasan "hubungan timbal balik" dalam memahami aspek-aspek dinamis dari individu dalam hubungannya dengan orang lain. Follet menganjurkan prinsip apa yang disebut "integrasi", atau noncoercive pembagian kekuasaan berdasarkan penggunaan konsep nya "kekuasaan dengan" daripada "kekuasaan atas." Ide-idenya pada negosiasi , kekuasaan , dan partisipasi karyawan yang sangat berpengaruh dalam perkembangan bidang studi organisasi , alternatif penyelesaian sengketa , dan Gerakan Hubungan Manusia
Follet menjembatani antara teori klasik dan hubungan manusiawi, dimana pemikiran Follet pada teori klasik tapi memperkenalkan unsur-unsur hubungan manusiawi. Dia menerapkan psikologi dalam perusahaan, industri dan pemerintahan. Konflik yang terjadi dalam perusahaan dapat dibuat konstruktif dengan menggunakan proses integrasi.
Beliau percaya bahwa adanya hubungan yang harmonis antara karyawan dan manajemen berdasar persamaan tujuan, namun tidak sepenuhnya benar untuk memisahkan atasan sebagai pemberi perintah dengan bawahan sebagai penerima perintah. Beliau menganjurkan kedudukan kepemimpinan dalam organisasi, bukan hanya karena kekuasaan yang bersumber dari kewenangan formil, tapi haruslah berasal dari pada pengetahuan dan keahliannya sebagai manajer


11. Oliver Sheldon (1894 – 1951
Oliver Sheldon (1894-1951) adalah seorang direkturPerusahaan Rowntree diYork.
Dia terlibat restrukturisasi manajemen dan organisasi perusahaan gula-gula yang tumbuh pada tahap di mana pertumbuhan dimaksud dengan kebutuhan itu untuk menjauh dari manajemen, pribadi yang berpusat pada keluarga pendirinya, Yusuf Rowntree , menuju kebudayaan yang lebih profesional


Filsafat rnanajemen pertama kali ditulis dalam bukunya pada tahun 1923, tentang adanya tanggung jawab sosial dalam dunia , usaha, sehingga etika sarna pentingnya dengan ekonomi alam manajemen, artinya melakukan pelayanan barang dan jasa yang tepat dengan harga yang wajar kepada masyarakat.
Ada 3 prinsip dari Oliver, yaitu :
a. Kebijakan, keadaan dan metoda industri haruslah sejalan dengan kesejahteraan masyarakat.
b. Manajemen seharusnyalah mampu menafsirkan sangsi moral tertinggi masyarakat sebagai keseluruhan yang memberi makna praktis terhadap gagasan keadilan sosial yang diterima tanpa prasangka oleh masyarakat.
c. Manajemen dapat mengambil prakarsa guna meningkatkan standar etika yang umum dan konsep keadilan sosial.

12. Chaster L. Barnard (1886 – 1961)
Chester Barnard Irving(November 7, 1886 - 7 Juni 1961). Dia adalah seorang Amerika bisniseksekutif, administrator publik, dan penulis pekerjaan perintis dalammanajemen teori dan studi organisasi
Buku monumentalnya 1938,Fungsi Eksekutif,menetapkan suatu teori organisasi dan fungsi eksekutif dalam organisasi.
Dalam bukunya The Function of the Executive (1938) mengatakan bahwa organisasi merupakan sistem kegiatan yang diarahkan pada tujuan yang hendak dicapai.. Menurut teorinya yang diberi nama teori penerimaan mengatakan bahwa seorang bawahan akan menerima perintah hanya bila dia memahami dan mampu serta berkeinginan untuk mencapainya. Barnard adalah pelopor penggunaan pendekatan sistem.
Fungsi klasik Barnard buku 1938 dari Eksekutifmembahas, seperti judulnya, fungsi eksekutif, tetapi bukan dari sudut pandang intuitif semata, melainkan berasal dari konsepsi mereka tentang sistem koperasi. Barnard diringkas fungsi eksekutif sebagai berikut:
Ø Membangun dan mempertahankan sistem komunikasi;
Ø Mengamankan layanan penting dari anggota lainnya;
Ø Perumusan tujuan organisasi dan tujuan.
Barnard merumuskan dua teori yang menarik: salah satuotoritas dan yang lainnya dari insentif. Terlihat dalam kontekssistem komunikasi berdasar pada 7 aturan
Ø Saluran-saluran komunikasi harus pasti
Ø Setiap orang harus tahu dari saluran-saluran komunikasi
Ø Setiap orang harus memiliki akses ke saluran komunikasi formal
Ø Jalur komunikasi harus sesingkat dan sebagai langsung sebagai mungkin
Ø Kompetensi orang-orang yang berfungsi sebagai pusat komunikasi harus memadai
Ø Jalur komunikasi tidak boleh terputus ketika organisasi berfungsi;
Ø Setiap komunikasi harus dikonfirmasi


B. Aliran Neo Klasik
1. Hugo Munsterberg (1863 – 1916)
Hugo Münsterberg dilahirkan dalam sebuah keluarga Yahudi di Danzig(sekarang Gdansk, Polandia) di bagian sebelah timur kota pelabuhan Prusia, adalah seorang Jerman-Amerikapsikolog . Dia adalah salah satu pelopor dalampsikologi terapan , memperluas penelitian dan teori-teori untuk Industri / Organisasi, hukum, medis, klinis, pengaturan pendidikan dan bisnis.
Hugo merupakan pencetus psikologi industri sehingga dikenal sebagai bapak psikologi industri. Bukunya Psychology and Indutrial Efficiency, ia memberikan 3 cara untuk meningkatkan produktivitas:
a. Menempatkan seorang pekerja terbaik (best possible person)yang paling sesuai dengan bidang pekerjaan yang akan dikerjakannya.
b. Menciptakan kondisi kerja yang terbaik (best possible work)yang memenuhi syarat-syarat psikologis untuk memaksimalkan produktivitas.
c. Menggunakan pengaruh psikologis (best possible effect) agar memperoleh dampak yang paling tepat dalam mendorong karyawan.



2. Elton Mayo (1880 – 1949)
George Elton Mayo (1880-1949), ahli teori sosial dan psikolog industri, lahir pada tanggal 26 Desember 1880 di Adelaide, putra sulung dari George Gibbes Mayo, juru dan insinyur sipil kemudian, dan istrinya Maria Henrietta, Donaldson née.




Terkenal dengan percobaan-percobaan Howthorne, dimana hubungan manusiawi menggambarkan manajer bertemu atau berinteraksi dengan bawahan. Bila moral dan efisiensi kerja memburuk, maka hubungan manusiawi dalam organisasi juga buruk. Hasil percobaan Howthorne menyatakan bahwa kenaikan produktivitas bukan diakibatkan oleh insentif keuangan.Rantai reaksi emosional antar pekerja berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas, perhatian khusus dan simpatik sangat berpengaruh.
Dalam pendidikan dan pelatihan bagi para manajer dirasa semakin pentingnya people management skills daripadaengineering atau technicall skills, Sehingga konsep dinamika kelompok dalam praktek manajemen lebih penting daripada manajemen atas dasar kemampuan perseorangan (individu). Walaupun demikian ada beberapa kelemahan temuan Mayo yang dinyatakan oleh orang-orang yang beranggapan kepuasan karyawan bersifat kompleks, karena selain ditentukan oleh lingkungan sosial, juga oleh faktor-faktor lainnya yaitu tingkat gaji, jenis pekerjaan, struktur dan kultur organisasi, hubungan karyawan manajemen dan lain-lain. Gerakan hubungan manusia terus berkembang dengan munculnya pemikiran-pemikiran lain yang juga tergolong dalam aliran perilaku yang lebih maju.


3. William Ouchi (1981)
William G. Ouchi (lahir 1943) adalah seorang profesor Amerika dan penulis dalam bidang manajemen bisnis. Bill Ouchi lahir dan dibesarkan di Honolulu, Hawaii. Dia adalah seorang profesor sekolah bisnis Stanford selama 8 tahun dan telah menjadi anggota fakultas dari Sekolah Anderson of Management di University of California, Los Angelesselama bertahun-tahun.
William Ouchi, dalam bukunya "theory Z -How America Business Can Meet The Japanese Challen ge (1981)", memperkenalkan teori Z pada tahun 1981 untuk menggambarkan adaptasi Amerika atas perilaku Organisasi Jepang. Teori beliau didasarkan pada perbandingan manajemen dalam organisasi.
Teori Z : Bagaimana American Management Bisa Temui Tantangan Jepang dan New York Times best seller selama lebih dari lima bulan. Saat ini peringkat sebagai buku yang paling banyak memegang ketujuh dari 12 juta judul yang diselenggarakan di perpustakaan 4000 AS. Buku keduanya, Formulir Society M: Bagaimana Amerika Teamwork dapat menangkap kembali Competitive Edge, meneliti berbagai teknik menerapkan pendekatan itu.
Ouchi juga datang dengan tiga pendekatan untuk kontroldalam manajemen organisasi:
· Pasar kontrol
· Birokrasi kontrol
· Clan kontrol


C. Aliran Manajemen Modern
1. Douglas McGregor (1906 – 1964)
Douglas Murray McGregor(1906-1964) adalah seorang Manajemenprofesor di MIT Sloan School of Managementdan presiden Antioch College 1948-1954. Di tahun 1960 dalam bukunya The Human Side of Enterprise ia mengidentifikasi pendekatan menciptakan lingkungan di mana karyawan termotivasi melalui berwibawa, pengarahan dan pengawasan, integrasi dan pengendalian diri, yang ia sebut teori X dan teori Y
Dia membedakan 2 asumsi dasar alternatif mengenai manusia dan pendekatan mereka terhadap pekerjaan. 2 asumsi tersebut memunculkan teori X dan teori Y.
a.Teori X : pandangan tradisional tentang motivasi (pekerjaan yang dibenci oleh karyawan yang harus diberi motivasi dengan paksaan, uang dan pujian)
b.Teori Y : pekerja/orang sudah memiliki motivasi untuk bekerja melakukan pekerjaan dengan baik

Teori X berasumsi bahwa Karyawan
Teori Y berasumsi bahwa Karyawan

Tidak suka bekerja
Suka bekerja

Tidak membuat ambisi
Mampu mengendalikan diri

Tidak bertanggung jawab
Menyukai tanggung jawab

Enggan untuk berubah
Penuh imajinasi dan kreasi

Lebih suka dipimpin dari pada memimpin
Mampu mengarahkan dirinya sendiri



2. Edgar Schein (1928 - ....)
Edgar Schein Henry (lahir 1928), seorang mantan profesor di MIT Sloan School of Management, telah membuat tanda penting pada bidangpengembangan organisasidi berbagai bidang, termasuk pengembangan karir, konsultasi kelompok proses, dan budaya organisasi


Schein Model budaya organisasi berasal pada 1980-an. Schein (2004) mengidentifikasi tiga tingkat yang berbeda dalam budaya organisasi:
1. artefak dan perilaku
2. nilai yang dianut
3. asumsi
Prinsip Dasar Perilaku Organisasi :
a. Manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu proses teknik secara ketat (peranan, prosedur dan prinsip).
b. Manajemen harus sistematik dan pendekatan yang digunakan harus dengan pertimbangan secara hati-hati.
c. Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk pengawasan harus sesuai dengan situasi.
d. Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi sangat dibutuhkan.
Beberapa gagasan yang lebih khusus dari berbagai riset perilaku :
a. Unsur manusia adalah faktor kunci penentu sukses atau kegagal an pencapaian tujuan organisasi.
b. Manajer masa kini harus diberi latihan dalam pemahaman prinsip-prinsip dan konsep-konsep manajemen.
c. Organisasi harus menyediakan iklim yang mendatangkan kesempatan bagi karyawan untuk memuaskan seluruh kebutuh an mereka.
d. Komitmen dapat dikembangkan melalui partisipasi dan keterlibat an para karyawan.


3. Abraham Maslow (1908-1970)
Abraham Harold Maslow (1 April 1908 - 8 Juni 1970) adalah seorang Amerikaprofesor psikologi diBrandeis University ,Brooklyn College ,Sekolah Baru untuk Penelitian Sosial danColumbia University yang menciptakan hierarki kebutuhan Maslow .




Beliau seorang psikolog humanistis, dari USA memperkenalkan teori aktualisasi diri dengan menandaskan bahwa tujuan utama psikoterapi adalah membangun integritas seseorang.
Mengemukakan adanya hierarki kebutuhan dalam penjelasannya tentang perilaku manusia dan dinamika proses motivasi.


Tingkatan Kebutuhan manusia menurut Maslow sebagai berikut :
a. Kebutuhan Fisologis, hampir semua kebutuhan dasar manusia kebutuhan akan pemelioharaan biologis, makan, minum dan kesejahteraan fisik.
b. Kebutuhan Keamanan, kebutuhan akan perlidungan dan kepastian dalam kehidupan sehari-hari.
c. Kebutuhan Sosial, kebutuhan akan kasih sayang, rasa memiliki dalam hubungan dengan orang lain.
d. Kebutuhan Harga Diri secara Penuh, kebutuhan akan harga diri dimata orang lain, penghormatan, prestise, harga diri, kemampuan diri dan dianggap ahli.
e. Kebutuhan Aktualisasi Diri, tingkat kebutuhan yang paling tinggi, kebutuhan akan self fulfilment berkembang dan menggunakan kemampuannya.


4. Robert Blak dan Jane Mouton (1930 – 1987),
Blake lahir pada tahun 1918 dan belajar psikologi di Berea College, University of Virginia, di mana ia mengambil MA pada tahun 1941, kemudian di University of Texas di Austin, di mana ia mengambil gelar Ph.D. pada tahun 1947. Dia tinggal di University of Texas sebagai profesor hingga tahun 1964, menerima LL.D pada tahun 1992.
Jane Mouton belajar matematika murni dan fisika di University of Texas dan diterima MA dalam psikologi dari Florida State University pada tahun 1951 dan Ph.D. dari University of Texas pada tahun 1957. Blake dan Mouton mengembangkan konsep Grid manajerial saat bekerja bersama-sama di University of Texas, dan ide-ide mereka diuji dan dikembangkan melalui pelaksanaan program pengembangan organisasi di perusahaan minyak Amerika Exxon.
Robert R. Blake Dan Jane Srygley Mouton bekerja bersama di departemen psikologi dari University of Texas selama tahun 1950-an dan 1960-an. Mereka dikenal terutama untuk pengembangan dari "Grid manajerial" sebagai kerangka kerja untuk memahami perilaku manajerial. Mengemukakan lima gaya kepemimpinan dengan kisi-kisi manajerial (managerial grid)


Blake dan Mouton mengidentifikasi dua driver fundamental dari perilaku manajerial sebagai kepedulian untuk mendapatkan pekerjaan, dan kepedulian terhadap orang yang melakukan pekerjaan. Mereka berpendapat bahwa, di satu sisi, perhatian eksklusif untuk produksi dengan mengorbankan kebutuhan mereka yang terlibat dalam produksi menyebabkan ketidakpuasan dan konflik, sehingga dapat mempengaruhi kinerja, tetapi bahwa, di sisi lain, kekhawatiran yang berlebihan untuk menghindari konflik dan memelihara hubungan baik juga merugikan pencapaian tujuan dan sasaran.


5. Fred Feidler (1967)
Fred Fiedler Edward (lahir 1922) adalah salah satu peneliti terkemuka di bidang psikologi Industri dan organisasi abad ke-20. Dia adalah bisnis dan manajemen psikolog diUniversity of Washington .
Dia menerapkan pendekatan kontingensi pada studi kepemimpinan.


6. Rensis Likert (1903–1981)
Rensis Likert (5 Agustus 1903-3 September 1981) adalah seorang pendidik Amerika dan psikolog organisasi paling dikenal untuk penelitian tentangmanajemen gaya. Dia mengembangkan nyaSkala Likert dan model yang menghubungkan pin .








pada tahun 1960-an Likert mengembangkan empat sistem manajemen yang menggambarkan hubungan, keterlibatan, dan peran antara manajemen dan bawahan dalam pengaturan industri, antara lain : sistem (1) explotatif otoritatif, sistem (2) kebajikan otoritatif, sistem (3) konsultatif dan sistem (4) Partisipatif kelomPOK.


7. Frederick Herzber (1923 – 2000)
Frederick Herzberg Irving (17 April 1923 - 19 Januari 2000) lahir di Massachusetts adalah seorang Amerika psikologyang menjadi salah satu nama yang paling berpengaruh dalam manajemen bisnis. Dia paling terkenal untuk memperkenalkan tentangpengayaan pekerjaan danteori Motivator-Hygiene .


Terkenal dengan teori motivasi higienis atau teori dua faktor.

Motivator Factors
Hygiene Factors

§ Achievement
§ Recognition
§ Work Itself
§ Responsibility
§ Promotion
§ Growth
§ Pay and Benefits
§ Company Policy and Administration
§ Relationships with co-workers
§ Supervision
§ Status
§ Job Security
§ Working Conditions
§ Personal life



Ia mengusulkan beberapa temuan kunci sebagai hasil dari identifikasi ini:
a. Orang-orang dibuat tidak puas oleh lingkungan yang buruk, tetapi mereka jarang dibuat puas oleh lingkungan yang baik.
b. Pencegahan ketidakpuasan adalah sama pentingnya dengan dorongan dari motivator kepuasan.
c. Faktor higienis beroperasi secara independen dari faktor-faktor motivasi.
d. Seorang individu dapat sangat termotivasi dalam pekerjaannya dan merasa tidak puas dengan lingkungan kerja.
e. Semua faktor-faktor higienis sama pentingnya, walaupun frekuensi kejadiannya berbeda jauh.


8. Chris Argyris (1923 – 2008)
Chris Argyris(lahir 16 Juli 1923 diNewark, New Jersey , Amerika Serikat) adalahAmerika teori bisnis, Profesor Emeritus diHarvard Business School, dan Pemimpin Pemikiran di Memantau Kelompok . Ia dikenal untuk pekerjaan mani di daerah tersebut dari "Belajar Organisasi".Mengatakan bahwa organisasi sebagai sistem sosial atau sistem antar hubungan budaya


Penelitian awal Chris Argyris 'mengeksplorasi dampak dari struktur organisasi formal, sistem kontrol dan manajemen pada individu dan bagaimana mereka merespon dan beradaptasi dengan mereka. Penelitian ini menghasilkan Kepribadian buku dan Organisasi, 1957 dan Mengintegrasikan Individu dan Organisasi, 1964. Dia kemudian mengalihkan fokus untuk perubahan organisasi, khususnya mengeksplorasi perilaku para eksekutif senior dalam organisasi (Kompetensi interpersonal dan Efektivitas Organisasi, 1962; Organisasi dan Inovasi, 1965).








D. Tokoh Teori Yang Sangat Berpengaruh Dalam Bidang Manajemen
1. WILLIAM EDWARDS DEMING
William Edwards Deming(14 Oktober 1900 – 20 Desember 1993) adalah seorang Amerika statistik , profesor , penulis , dosen , dan konsultan .
William Edwar Deming menganjurkan bahwa semua manajer harus memiliki apa yang disebut Sistem Pengetahuan yang sangat besar, yang terdiri dari empat bagian:
a. Apresiasi suatu sistem: memahami keseluruhan proses yang melibatkan pemasok, produsen, dan pelanggan (atau penerima) barang dan jasa (dijelaskan di bawah);
b. Pengetahuan variasi: kisaran dan menyebabkan variasi dalam kualitas, dan penggunaan sampling statistik dalam pengukuran;
c. Teori pengetahuan: konsep menjelaskan pengetahuan dan batas-batas dari apa yang dapat diketahui (lihat juga: epistemologi );
d. Pengetahuan psikologi: konsep alam manusia.
Deming menjelaskan, “Orang tidak perlu menjadi unggulan di setiap bagian atau di keempat bagian dalam rangka memahami dan menerapkannya. Ke-14 poin untuk manajemen dalam industri, pendidikan, dan pemerintah mengikuti secara alami sebagai penerapan pengetahuan di luar, untuk transformasi dari gaya kini manajemen Barat ke salah satu optimasi. “
Segmen berbagai sistem pengetahuan yang mendalam yang diusulkan di sini tidak dapat dipisahkan Mereka berinteraksi satu sama lain.. Dengan demikian, pengetahuan psikologi tidak lengkap tanpa pengetahuan variasi.
Seorang manajer orang perlu memahami bahwa semua orang berbeda Ini bukan orang peringkat.. Dia perlu memahami bahwa kinerja sebagian besar ada yang diatur oleh sistem yang ia bekerja, tanggung jawab manajemen.



2. WARREN BUFFETT
Orang terkaya sekaligus investor jempolan asal negeri Paman Sam ini terbilang investor jenius yang menciptakan pemikiran-pemikiran dalam memutar uang untuk menjadi investor tulen. Salah satu kejeniusan pemikirannya adalah teori nilai yang diringkas menjadi kesadaran bahwa harga pasar harus lebih rendah dari nilai.


Siapa sangka dengan teorinya itu, seorang Buffett yang memulai investasi dengan US$ 3.700 pada tahun 1965 berhasil melipatgandakannya menjadi US$ 100 miliar di tahun 2006. Hal ini disampaikan oleh Robert P. Miles seorang penulis sekaligus sahabat Warren Buffett dalam acara Danareksa Sekuritas Investor Gathering, the science of investing and the art of managing yang di paparkan oleh penulis Robert Miles, di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, SCBD, Sudirman, Jakarta, Selasa (12/8/2008).
Menurut Miles, Buffett adalah sosok investor yang jenius yang memiliki teori value investing, yang selalu mengedepankan investasi dibawah nilai. Ia tidak takut masuk ke pasar pada saat nilai pasar sedang turun, namun ia akan mendapatkan keuntungan (gain) pada saat harga pasar naik.
“Ia juga tidak lupa selalu mengontrol emosinya,” kata Miles. Miles menambahkan, Buffett seorang investor yang tidak hanya terpaku dengan harga pasar karena hal itu tidak benar-benar mewakili bisnis tertentu. Menurutnya, sosok Buffet selalu berprinsip bahwa market adalah pelayan kita bukan tuan bagi kita (investor). Ia juga menambahkan, sosok Buffett adalah fenomena baru dalam dunia investasi sekarang ini, ia telah memadukan kemampuan berfikir, matematika dan keterampilan dirinya.

3. Philip Kotler
Philip Kotler(lahir 27 Mei 1931 di Chicago) adalah SC Johnson & Son Distinguished Profesor Pemasaran Internasional di Kellog Sekolah Manajemen diNorthwestern University .
Philip Kotleradalah salah satu guru marketing yang banyak berjasa dalam pengembangan ilmu marketing di dunia.


Sampai saat ini, Kotler telah banyak memberikan kontribusi yang sangat signifikan di dunia marketing. Banyak buku yang telah ditulis dan memberikan pemikiran baru di dunia marketing. Mulai dari textbook, sampai buku-buku praktis telah banyak ditulis. Sehingga para akademisi dan praktisi bisnis menjadikan ide-ide Kotler sebagai pegangannya. Tidak heran bila Kotler menjadi salah satu pemikir yang berpengaruh di dunia bisnis.
Kotler berhasil dinobatkan oleh Financial Time, media harian internasional bergengsi di dunia, sebagai ”Most Influential Business Writer or Management Guru”, dibelakang Jack Welch, Bill Gates, dan Peter Drucker. Ada cerita menarik bila kita coba melihat kebelakang proses perjalanan hidup Kotler hingga akhirnya menjadi guru marketing dunia. Ternyata, sebelum menjadi guru marketing, Kotler adalah seorang ekonom yang cukup banyak menyumbangkan pemikirannya di jurnal-jurnal ekonomi.
Kotler dikembangkan konsep baru dalam pemasaran termasuk atmospherics , demarketing , megamarketingturbomarketing, dan synchromarketing. Ia percaya bahwa teori pemasaran perlu melampaui teori harga dan menggabungkan dinamika sistem inovasi, distribusi dan promosi ke dalam menganalisis, menjelaskan dan memprediksi hasil ekonomi.


4. Michael Eugene Porter
Michael Eugene Porter (lahir 1947) adalah Profesor Universitas di Harvard Business School, dalam bidang manajemen dan ekonomi. Dia adalah pendiri organisasi nirlaba yang disebut Initiative for a Competitive Inner City dan salah satu pendiri dari The Monitor Group.
SWOT Analysis adalah Porter Five Forces analysis, gambaran posisi bisnis kita di dalam suatu industri.Analisa Five Forces Porter
The threat of a substitute product. Semakin banyak dan dekat barang substitusi, maka pelanggan juga bisa beralih dengan mudah. Force ini dipengaruhi switching cost, kecenderungan untuk substitusi, diferensiasi produk, dan lainnya.
The threat of the entry of new competitors. Force dipengaruhi oleh brand equity, hambatan masuk seperti paten dsb, distribusi, skill atau core competence tertentu, economies of scope, cost advantage, dan lainnya.
The bargaining power of customers. dipengaruhi oleh: jumlah pembeli, konsentrasi pembeli, switching cost pembeli, ketersediaan barang, besar order pembeli, sensitivitas harga, tingkat diferensiasi, dan sebagainya.
The bargaining power of suppliers. Supplier merupakan tempat dimana kita membeli input yang digunakan untuk bahan produksi. Force ini ditentukan switching cost ke supplier lain, jumlah supplier, konsentrasi supplier, ketersediaan substitusi input, tingkat diferensiasi input, hingga tingkat hubungan dengan supplier.
The intensity of competitive rivalry. Semakin banyak jumlah pesaing, dengan produk yang berkualitas dan harga bersaing, maka semakin tinggi tingkat persaingan. Force ini ditentukan oleh jumlah pesaing, perbedaan kualitas, loyalitas pelanggan, diferensiasi produk, perbedaan harga, exit barriers, dan sebagainya.
5. PETER DRUCKER
Peter Ferdinand Drucker(November 19, 1909 - November 11, 2005) adalah seorang penulis yang berpengaruh, konsultan manajemen, dan self-dijelaskan "ekologi sosial." Dialah yang pertama mendefinisikan seni manajemen yang efektif. Pengaruh kepionirannya pada gagasan dan praktek manajemen yang ada dewasa ini belum tertandingi di seluruh dunia.
Druker mengajarkan struktur desentralisasi. Ini didapatkan dari studi kasus di General Motors. Ia menyebutkan, kantor pusat harus menahan diri untuk tidak mengatur suatu divisi bagaimana melakukan pekerjaanya. Drucker berkomentar: Apa yang baik bagi Amerika adalah baik pula bagi General Motors (1953). Beberapa gagasan yang baik untuk jadi tindakan dikemukakan
Drucker setiap waktu. Misalnya, luangkan waktu sebanyak yang diperlukan dalam membuat keputusan yang mempengaruhi orang banyak. Kemudian memastikan semua orang memahami mengenai apa sebenarnya bisnis yang dilakukan. Dan jangan pernah tinggalkan untuk mempelajari apa yang terjadi di luar bisnis dan diantara pelanggan maupun non pelanggan.
Pemikiran Druker tidak jauh dari manajemen berdasarkan sasaran. Desentralisasi dan delegasi. Mengelola pekerjaan pengetahuan. Menggunakan fokus pelanggan. Melakukan manajemen waktu. Mengembangkan kekuatan inovasi


6. Kenichi Ohame
Kenichi Ohmae (大前研 Ōmae Ken'ichi ? , lahir 21 Februari 1943 diKitakyushu , Prefektur Fukuoka ) adalah bisnisdan perusahaan strategi yang mengembangkanmodel 3C .
Dr Kenichi Ohmae, yang digambarkan sebagai "Mr Strategi "seluruh dunia, yang sebelumnya Ketua Konferensi Japan Atomic Industri, pembicaraan tentang kecelakaan nuklir di Fukushima Daiichi dalam ke luar


Model kenichie ohameThe 3C menunjukkan bahwastrategi harus fokus pada tiga faktor kunci untuk keberhasilan.Dalam pembangunan strategi bisnis, tiga pemain utama harusdipertimbangkan:
A. Corporation
B. Nasabah
C. Pesaing


7. Adam Smith (1723-1790)
John Adam Smith (lahir di Kirkcaldy,Skotlandia, 5 Juni 1723 – meninggal di Edinburgh,Skotlandia, 17 Juli 1790pada umur 67 tahun), adalah seorang filsufberkebangsaan Skotlandiayang menjadi pelopor ilmu ekonomi modern. Smith percaya akn hak yang memengaruhi kemajuan ekonomi diri sendiri dengan bebas, tanpa dikendalikan oleh perkumpulan dan/atau negara.
Banyak teori Smith hanya menjelaskan tren sejarah dari merkantilisme dan menuju perdagangan bebas dimana telah dikembangkan selama beberapa dekade dan memiliki pengaruh signifikan dalam kebijakan pemerintah. Karya Smith merangkum ide mereka secara komperhensif, dan juga menjadi salah satu buku paling berpengaruh dan penting saat ini dalam bidang ekonomi.
Ide sentral The Wealth of Nations adalah pasar bebas yang bergerak menurut mekanisme pasar yang dianggapnya secara otomatis bisa memprodusir macam dan jumlah barang yang paling disenangi dan diperlukan masyarakat konsumen. Misalnya, persediaan barang yang justru disenangi merosot, dengan sendirinya harga akan naik dan kenaikan harga ini akan mendatangkan untung banyak bagi siapa saja yang memproduksinya. Karena untung banyak, pabrik-pabrik lain tergerak untuk memproduksi juga. Akibat dari kenaikan produksi tidak bisa tidak akan menyingkirkan keadaan kekurangan barang. Lagi pula, kenaikan suplai dalam kaitan dengan kompetisi antar pelbagai perusahaan akan cenderung menurunkan harga komoditi pada tingkat harga yang “normal,” misalnya ongkos produksinya. Tak ada pihak mana pun yang membantu melenyapkan kelangkaan, tetapi kelangkaan itu akan teratasi dengan sendirinya. “Tiap orang,” kata Smith “cenderung mencari keuntungan untuk dirinya, tetapi dia “dituntun oleh tangan gaib untuk mencapai tujuan akhir yang bukan menjadi bagian keinginannya. Dengan jalan mengejar kepentingan dirinya sendiri dia sering memajukan masyarakat lebih efektif dibanding bilamana dia betulbetul bermaksud memajukannya” (The Wealth of Nations, Bab IV, pasal II).